Ilustrasi : cottonbro/pexels
SUBANG, TINTAHIJAU.com - Saat seorang terpapat Covid-19 biasanya mereka akan mengalami Anosmia, yakni hilangnya kemampuan hidung untuk mencium bau-bauan. Namun dari kasus yang belakangan muncul, sejumlah penderita akan mengalami gejala baru yakni Parosmia.
Apa itu? Parosmia adalah kondisi dimana seseorang yang terpapar virus Covid-19 akan mendeteksi bau tidak sedap melalui indera penciumannya.
BACA JUGA:
Kasus Covid-19 di Subang Tembus 1.293 Orang
Kasus Covid-19 Di Majalengka Tembus 1.152 Orang, 203 Masih Isolasi
Berdasarkan informasi yang kami kutip dari laman HaiBunda.com, Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dari ENK UK, Profesor Nirmal Kumar menyebutkan bahwa kondisi Parosmia merupakan keadaan yang benar-benar unik dan aneh pada pasien Covid-19. Seorang pasien akan mencium bau tidak sedap mirip belerang atau seperti benda terbakar yang sangat mengganggu indera penciumannya.
Seperti yang dikutip melalui laman SkyNews via detikHealth, kondisi Anosmia sebagai gejala awal Covid-19 telah terdeteksi oleh para ahli kesehatan pada bulan Maret 2020 lalu.
Profesor Kumar menemukan sejumlah pasien Covid-19 yang dulunya mengalami Anosmia kini mereka mengalami kondisi Parosmia yang mengganggu indera penciuman mereka. Berbeda dengan Anosmia yang tidak berlangsung lama, kondisi Parosmia akan dialami oleh seorang pasien Covid-19 dengan masa yang cukup panjang yang berlanjut selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah mereka terpapar Covid-19.