MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Pasar Mambo yang berlokasi di jalur sebelah timur gedung Pendopo Kabupaten Majalengka, sejak sebelum kemerdekaan merupakan lokasi pertokoan, khususnya toko-toko Cina.
Menurut pemerhati sejarah Majalengka Nana Rohmana (Maro) menyebut salah satu toko tertua yang berdiri sebelum kemerdekaan adalah “Toko Kenyang” yang berdiri sekitar tahun 1860.
“Toko kenyang adalah toko tertua milik salah satu pedagang Cina di pasar Mambo, karena pemilik dikenal memiliki banyak anak, dan sering melahirkan sehingga diplesetkan oleh warga sekitar dalam bahasa Sunda “lahiran teh padu dikenyang wae, brojol deui brojol deui,” (melahirkan itu asal ditarik saja, brojol lagi brojol lagi).” Kata Naro mengumpamakan.
Kalimat kenyang disitu kata Naro mengambil dari Bahasa Sunda yaitu dikenyang atau ditarik, karena seringnya melahirkan (gampang melahirkan).
“Pemilik toko kenyang itu anaknya banyak, kalau tidak salah lebih dari 10 anak,” ungkap Naro.
Toko peninggalan Cina tersebut, kata Naro sebagian kini dikontrakan, sedangkan pemiliknya hanya menempati satu toko saja sebagai konter pulsa.
Menelusuri keberadaan Toko Kenyang, TINTAHIJAU.com berhasil menemui menantu yang merupakan istri dari Cucu pemilik Toko Kenyang yaitu Nyonya Lien (71).
Menurutnya, suaminya Jun (72) adalah Cucu dari pemilik toko Kenyang (generasi ketiga) yang dulu populer sebagai toko yang menjual kain. Namun kata Nyonya Lien, saat ia datang ke Majalengka tahun 2005 toko kain sudah tidak beroperasi.
“Saya kurang hapal, karena saya menantu, dan sekarang suami sedang istirahat, namun yang saya tahu bangunan ini seperti ini sejak dulu terutama bagian luar, kalau dalamnya kan sudah dicat,” kata Nyonya Lien ramah.
Dia menceritakan, saat ini dua bagian dari bangunan bekas Toko Kenyang dikontrak rumah makan Padang dan toko Busana, sementara satu bagian lagi ia tempati dengan membuka konter pulsa.
“Sekarang saya buka konter pulsa dan jualan boneka juga, kalau komik-komik ini punya anak saya, tapi rencana mau dijual,” ungkap Nyonya Lien sambil menunjukan rak berisi koleksi ratusan Komik.
Nyonya Lien mengaku, kini ia hanya tinggal bersama suami, karena dua anaknya yang sudah berkeluarga semua tinggal di luar kabupaten Majalengka.
Reporter: Echa Rahmania
