SUBANG, TINTAHIJAU.com – Berhubungan intim merupakan aspek yang penting dalam kehidupan suami dan istri. Selain meningkatkan harmoni dalam pernikahan, melibatkan diri secara teratur dalam aktivitas ini juga terbukti memiliki manfaat positif bagi kesehatan.
Tetapi, terdapat beberapa hal yang sering terlupakan oleh pasangan suami istri setelah berhubungan intim. Salah satu diantaranya adalah menjaga kebersihan tubuh setelah beraktivitas seksual. Jika tidak diingat, hal ini mungkin justru mengundang pertumbuhan bakteri yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Berikut adalah beberapa tindakan yang dianjurkan untuk dilakukan setelah berhubungan intim menurut saran dari WebMD yang dikutip dari laman detikHelath, Rabu (16/8/2023):
1. Buang Air Kecil
Usai melakukan hubungan seksual, bakteri memiliki peluang masuk ke dalam uretra, saluran yang mengeluarkan urin dari tubuh. Buang air kecil dapat membantu membuang bakteri dari dalam uretra.
2. Menjaga Kebersihan Tubuh
Membersihkan diri setelah berhubungan seks dapat membantu mencegah berbagai jenis infeksi, seperti infeksi saluran kemih. Cuci daerah sekitar organ intim dengan air hangat biasa dan sabun lembut agar tidak menimbulkan iritasi.
3. Mencuci Tangan
Selain membersihkan daerah intim, penting juga untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setelah berhubungan seks. Ini akan membantu menghilangkan bakteri dari tangan dan mencegah penyebaran infeksi.
4. Mengonsumsi Air Putih
Minum air putih juga sangat dianjurkan setelah berhubungan intim bersama pasangan. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat lebih mudah mengeluarkan urine, membantu menghilangkan bakteri dari tubuh sebelum infeksi berkembang.
5. Kenakan Pakaian Longgar
Pilihan pakaian dalam dan pakaian yang memungkinkan sirkulasi udara perlu diperhatikan. Langkah ini penting karena area yang hangat dan lembap bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur.
6. Perhatikan Gejala
Banyak pasangan sering kali tidak memerhatikan tanda-tanda setelah berhubungan intim. Risiko infeksi jamur dapat muncul baik pada pria maupun wanita. Gejalanya bisa termasuk rasa gatal, perih, atau keluarnya cairan putih dari organ intim.
Selain itu, pasangan juga harus selalu waspada terhadap infeksi yang mungkin muncul tanpa gejala. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter yang dipercayai untuk mencegah potensi masalah kesehatan.