SUBANG, TINTAHIJAU.com – Salah satu aspek yang penuh antusiasme dalam masa kehamilan adalah pengetahuan mengenai jenis kelamin sang bayi. Karena rasa ingin tahu yang besar, banyak calon orangtua mencoba meramalkan jenis kelamin janin dengan berbagai cara. Begitu pula, terdapat banyak mitos yang beredar tentang cara-cara menebak jenis kelamin bayi.
Sebagian berpendapat bahwa terdapat perbedaan dalam gerakan janin antara laki-laki dan perempuan. Namun, benarkah hal ini? Mari kita telusuri fakta-faktanya bersama Popmama.com, seperti yang dilansir dari Baby Centre:
Kapan Pergerakan Janin Mulai Terasa?
Pada umumnya, ibu hamil mulai merasakan pergerakan janin di dalam kandungan saat berusia 18 hingga 20 minggu.
Jika ini merupakan kehamilan pertama bagi seorang ibu, mungkin diperlukan lebih banyak waktu untuk merasakan gerakan janin yang sangat halus. Namun, jika ini bukanlah kehamilan pertama, biasanya gerakan janin sudah terasa sejak awal minggu ke-16 kehamilan.
Apakah Terdapat Perbedaan dalam Gerakan Janin antara Laki-laki dan Perempuan?
Kenyataannya, pergerakan janin bukanlah indikator yang sah untuk memprediksi jenis kelaminnya. Meskipun ada mitos yang menyatakan bahwa janin laki-laki lebih aktif dibandingkan perempuan, hal tersebut ternyata tidak benar.
Pergerakan janin mencerminkan kondisi kesehatan janin di dalam kandungan dan tidak memiliki hubungan dengan jenis kelaminnya. Baik janin laki-laki maupun perempuan yang sehat, keduanya memiliki gerakan yang aktif di dalam rahim.
Penentuan jenis kelamin yang paling akurat dilakukan melalui pemeriksaan USG atau ultrasonografi. Dengan USG, jenis kelamin dapat diketahui melalui gambaran penis dan skrotum pada bayi laki-laki serta labia pada bayi perempuan.
Gerakan Janin yang Aktif sebagai Pertanda Kehamilan yang Sehat
Seperti dilansir oleh Topline, janin yang sedang tumbuh dan berkembang juga memerlukan “olahraga”. Gerakan aktif janin menjadi bagian penting dari perkembangan dalam kandungan. Gerakan aktif ini memungkinkan perkembangan tulang, sendi, dan otot bayi dengan baik.
Apabila janin sering bergerak, terutama di trimester akhir kehamilan, ibu tidak perlu khawatir. Ketika janin semakin besar, ruang di dalam rahim menjadi terbatas. Karena itu, setiap gerakan janin mungkin lebih terasa karena ruang geraknya menjadi lebih sempit. Namun, menjelang waktu kelahiran, janin mungkin menjadi kurang aktif karena ruang geraknya semakin terbatas, sehingga gerakannya terbatas.
Gerakan Janin Lebih Intensif pada Malam Hari
Seperti yang dilaporkan oleh Parenting Firstcry, hampir 74,5 persen ibu hamil merasakan gerakan janin yang lebih aktif pada malam hari, khususnya saat hendak tidur. Hal ini disebabkan karena janin memiliki kebiasaan aktif pada malam hari dibandingkan pagi dan siang hari.
Peningkatan intensitas gerakan janin pada malam hari disebabkan oleh momen istirahat ibu. Gerakan janin dirasakan lebih intens karena ibu lebih cenderung diam pada saat itu. Saat ibu aktif beraktivitas di siang hari, janin cenderung tertidur karena merasa seperti digoyang-goyangkan. Namun, ketika ibu lebih tenang, janin menjadi lebih aktif untuk mengimbangi keadaan ibu.
Meningkatnya Aktivitas Janin Setelah Makan
Banyak ibu hamil yang menyadari bahwa gerakan janin menjadi lebih aktif setelah makan. Hal ini terjadi karena janin merespons peningkatan gula darah ibu setelah makan. Peningkatan ini memicu gerakan dan “kegelisahan” pada bayi. Ini berlaku terutama jika ibu mengonsumsi makanan yang tinggi gula.
Selain makanan manis, makanan pedas juga dapat merangsang banyak gerakan dan tendangan janin. Secara umum, setelah makan apa pun, janin cenderung lebih aktif bergerak. Oleh karena itu, bijaksanalah untuk menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, pedas, dan memilih alternatif yang sehat.
Jika ibu melihat perubahan lain dalam gerakan janin, sebaiknya segera menghubungi bidan, dokter kandungan, atau pergi ke rumah sakit guna mencegah potensi risiko bagi ibu dan bayi.
Itulah informasi terkait pergerakan janin pada bayi laki-laki dan perempuan, semoga bisa menambah pengetahuan Anda.