SURABAYA, TINTAHIJAUcom – Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi diperkenalkan sebagai Capres dan Cawapres dari koalisi Partai Nasdem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya pada hari ini, Sabtu (2/9).
Duet Anies-Muhaimin yang belakangan bikin heboh jagat politik sebetulnya terjadi bukan ujug-ujug, namun melalui proses panjang sampai duet ini terwujud.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH. Maman Imanuhaq yang hadir dalam pengumuman pencalonan capres-cawapres di Surabaya. Kiai Maman, begitu biasa ia disapa, mengatakan bahwa sebelumnya kader PKB sempat dilanda kegelisahan atas ketidakpastian majunya pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar. Hal itu yang belakangan memicu digelarnya sejumlah rapat, termasuk rapat Dewan Syuro DPP PKB.
“Ada yang berusaha untuk tetap bersabar bersama Prabowo, menunggu sampai ada kepastian. Ada juga yang mengusulkan untuk segera pindah ke Ganjar, dan ada juga yang mencoba kenapa tidak dengan Anies,” kata Kiai Maman itu kepada wartawan, Sabtu (2/9/2023).
Berbagai usulan itu, menurut Kiai Maman, kemudian diteruskan kepada para kiai atau ulama, salah satunya yakni KH. Taifur Mawardi. Saat mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bertemu kiai asal Purworejo itu di Makkah, Kiai Maman mendapati tanggapan tegas. Kiai Mawardi kala itu mendorong Gus Muhaimin sebaiknya menghadapi Pilpres 2024 bersama Anies. Keduanya diyakini bisa memperjuangkan nilai-nilai konstitusional yang bisa berpihak pada kepentingan masyarakat dan umat.
