Entertainmen

Mengenang Romantisme Sandiwara Radio “Saur Sepuh”

×

Mengenang Romantisme Sandiwara Radio “Saur Sepuh”

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Apakah diantara anda ada yang pernah merasa terhanyut dalam sebuah dunia epik yang penuh dengan perjuangan, cinta, dan kepahlawanan? Jika anda adalah generasi remaja yang pernah hidup di era 80 hingga 90-an, pasti tak asing lagi dengan nama-nama seperti Brama Kumbara, Raden Bentar, atau Mantili.

Mereka adalah karakter-karakter legendaris dalam serial sandiwara radio yang telah menyentuh hati banyak pendengar setia di masanya, yakni “Saur Sepuh.”

Kesuksesan “Saur Sepuh” pada masa itu bukanlah rahasia lagi. Setiap hari, baik tua maupun muda, dengan penuh antisipasi menunggu kehadiran serial ini. Karakter-karakter seperti Brama Kumbara, Kakek Astagina, Mantili, Garnis, dan Paksi Jaladara adalah seakan telah menjadi bagian dari hidup kita, terutama bagi para pendengar setia radio saat itu.

Pengisi suara cerita Saur Sepuh di radio | Foto: Kin Sanubary

Drama radio “Saur Sepuh” telah mengalami sukses besar dan bahkan telah pula diangkat ke layar perak dalam berbagai versi. Pemeran utama seperti Ferry Fadli dan Elly Ermawati, telah menjadi idola dan dipuja oleh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya cerita ini juga pernah pula diangkat ke layar lebar dengan melibatkan ribuan pemain sehingga menjadi film super kolosal yang cukup fenomenal di duania perfilman tanah air.

Promosi film Saur Sepuh Satria Madangkara di salah satu surat kabar | Foto: Kin Sanubary

Film “Saur Sepuh: Satria Madangkara” versi layar lebar telah menampilkan Fendy Pradana sebagai Brama Kumbara, Elly Ermawatie sebagai Mantili, dan Murti Sari Dewi sebagai Lasmini. Film ini merupakan salah satu karya terbesar dari Niki Kosasih dan disutradarai oleh Imam Tantowi.

Karya besar ini bahkan diteruskan oleh generasi selanjutnya melalui layar kaca, dengan mencoba memperkenalkan lagi kisah epik yang pernah diciptakan oleh Niki Kosasih di radio.

Soundtrack film ini dinyanyikan oleh Yuni Shara dengan judul “Selamanya Aku Milikmu” dan menjadi salah satu lagu hits pada saat itu. Selain itu, nama-nama seperti Maria Oentoe, Ivonne Rose, Petrus Urspon, Eddy Dhosa, Haryoko, Herry Akik, dan banyak lainnya yang menjadi pengisi suara karakter-karakter tak terlupakan dalam drama radio ini.

Kisah perjuangan Satria Madangkara yang dikenal sebagai Brama Kumbara, adalah kisah tentang mengungkap kejahatan dan kedurjanaan serta menegakkan keadilan. Tidak hanya menawarkan kisah drama yang membuat emosi pendengarnya naik turun, namun serial ini juga memberikan teladan tentang kebajikan dan jiwa kepahlawanan sejati, pesan yang masih sangat relevan hingga hari ini.

Serial sandiwara radio “Saur Sepuh” mampu menyedot perhatian ratusan ribu bahkan jutaan pendengar radio. Popularitasnya yang luar biasa menjadi kenangan indah hingga kini.

Meskipun telah berlalu beberapa dekade, cerita epik ini tetap hidup dalam ingatan kita dan akan selalu menjadi bagian dari sejarah hiburan Indonesia yang tak terlupakan.

Bagaimana dengan Anda? Masihkah Anda teringat dengan romantisme “Saur Sepuh”?