Inilah Dampak yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Terkena Pneumonia

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru, umumnya disebabkan oleh bakteri dan virus, dengan jamur sebagai pemicu potensial.

Kejadian ini dapat menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru, yang mengakibatkan penumpukan cairan dan kesulitan bernapas.

Penting untuk dicatat bahwa pneumonia bukanlah masalah sepele; dapat menjadi keadaan darurat medis, terutama bagi orang yang berusia di atas 65 tahun dan anak-anak di bawah 5 tahun. Meskipun infeksi umumnya terjadi di paru-paru, komplikasi dapat merambah ke area tubuh lainnya, bahkan mengancam nyawa.

Risiko, pengobatan, dan proses pemulihan bergantung pada penyebab infeksi, usia, dan kondisi kesehatan sebelum terkena pneumonia. Untuk memahami lebih lanjut mengenai dampak pneumonia pada tubuh, berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  1. Sistem Pernapasan Pneumonia dimulai dengan masuknya bakteri atau virus melalui saluran udara. Peradangan yang terjadi di paru-paru menyebabkan kantong udara (alveoli) terisi cairan atau nanah. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bernapas, batuk, dan produksi dahak berwarna kuning atau coklat. Pneumonia juga dapat memicu komplikasi seperti abses dan efusi pleura, yang memerlukan penanganan medis yang serius.

    Pada tingkat keparahan tertentu, pneumonia dapat menghambat fungsi paru-paru, menyebabkan kegagalan pernapasan. Gejala kegagalan pernapasan melibatkan napas cepat, kesulitan menghirup udara, kebingungan, rasa mengantuk, dan perubahan warna bibir serta kuku menjadi kebiruan.

  2. Sistem Peredaran Darah Infeksi pneumonia dapat meningkatkan detak jantung, terutama pada kasus yang disebabkan oleh bakteri. Jika bakteri menyebar melalui darah, dapat mencapai organ-organ vital, menyebabkan kerusakan atau bahkan kematian. Penyebaran bakteri ke dalam darah, dikenal sebagai bakteremia, dapat mengakibatkan syok septik dengan tekanan darah rendah dan penurunan aliran darah ke organ utama.
  3. Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh memiliki peran vital dalam melawan bakteri dan virus. Individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV atau yang menjalani kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia dan mengalami komplikasi.
  4. Sistem Otot Infeksi pneumonia, terutama yang disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan kelemahan atau nyeri otot. Menggigil, sebagai manifestasi dari demam, juga dapat terjadi.
  5. Sistem Saluran Kemih Meskipun jarang terjadi, infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat menyebar dan menyebabkan pneumonia. Beberapa bakteri penyebab pneumonia dapat ditemukan dalam urin, dan uji urin dapat digunakan untuk konfirmasi diagnosis.
  6. Sistem Pencernaan Pada kondisi tertentu, seperti pneumonia yang disebabkan oleh virus flu, mual dan muntah dapat menjadi gejala umum.

Meskipun pneumonia dapat memiliki dampak serius pada tubuh, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi. Penting untuk mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala pneumonia atau komplikasinya.

Upaya pencegahan, seperti vaksinasi dan menjaga kesehatan secara menyeluruh, juga dapat membantu mengurangi risiko terkena pneumonia.