SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pernikahan sesama jenis yang viral di Cianjur mengundang perhatian setelah terbongkarnya identitas seorang mempelai laki-laki yang ternyata adalah seorang perempuan. Artikel ini akan mengulas kronologi lengkap peristiwa ini.
1. Pelaksanaan Pernikahan
Pada tanggal 28 November 2023, sebuah pernikahan sesama jenis dilaksanakan di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresi, Kabupaten Cianjur. Pihak keluarga dan warga setempat mengetahui pernikahan ini setelah kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
2. Penyamaran Identitas
Pasangan ini sebelumnya telah mendaftarkan pernikahan ke desa dan Kantor Urusan Agama (KUA). Namun, penyamaran identitas mempelai laki-laki terbongkar setelah keluarga dan warga setempat melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas aslinya.
3. Tidak Diloloskan KUA
Kepala Desa Pakuon, Abdullah, mengungkapkan bahwa pengantin laki-laki tidak dapat menunjukkan identitas diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen lainnya. Sebagai akibatnya, KUA tidak dapat memproses pernikahan ini.
“Saat memproses persyaratan nikah ke desa dan KUA juga si pihak laki-lakinya ini banyak mengeluarkan alasan, katanya KTP-nya diambil ibunya karena tidak direstui dan alasan lainnya,” ujar Abdullah.
4. Pernikahan Secara Siri
Dikarenakan tidak diloloskan oleh KUA, beberapa hari setelahnya pasangan ini memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara siri.
5. Pengungkapan Identitas Palsu
Setelah beberapa hari pernikahan, keluarga mulai curiga terhadap mempelai laki-laki yang ternyata bernama AD. Selain itu, AD juga meminjam uang senilai Rp50 juta kepada tetangga mempelai perempuan untuk membiayai resepsi pernikahannya.
6. Pengungkapan Identitas Sebenarnya
Kepala Desa dan warga setempat menghadapi kegaduhan ini dan membawa AD ke kantor kecamatan untuk memeriksa identitasnya. Setelah dicek, terungkap bahwa AD sebenarnya adalah seorang perempuan asal Kalimantan yang memalsukan identitasnya untuk bisa menikahi kekasihnya yang merupakan warga Desa Pakuon.
Dengan kejadian ini, terlihat bagaimana penyamaran identitas dapat membawa konsekuensi serius, termasuk dampak sosial dan keuangan. Masyarakat dan pihak berwenang perlu tetap waspada terhadap potensi kecurangan semacam ini di masa mendatang.
Sumber: okezone