SUBANG, TINTAHIJAU.com – Microsoft berencana mengakhiri dukungannya terhadap sistem operasi Windows 10 pada Oktober 2025. Hal ini berpotensi menyebabkan 240 juta PC jadul menjadi sampah elektronik.
Data tersebut dikeluarkan oleh Canalys Research, yang menyebutkan bahwa PC sebanyak itu akan menghasilkan sampah elektronik sebanyak 480 juta kilogram, atau setara dengan 320 ribu mobil.
Meskipun dukungan Microsoft terhadap Windows 10 disetop, PC-nya tetap akan bisa beroperasi. Namun, Canalys memperingatkan bahwa permintaan untuk perangkat tanpa dukungan keamanan akan sangat rendah.
Hal ini karena perangkat tanpa dukungan keamanan akan lebih rentan terhadap serangan malware dan virus. Perangkat tersebut juga tidak akan menerima pembaruan fitur dan performa terbaru dari Microsoft.
Microsoft sebenarnya juga berencana menyediakan layanan pembaruan berbayar untuk Windows 10. Namun, menurut Canalys, jika mengikuti struktur harga dari layanan sejenis yang pernah ditawarkan Microsoft sebelumnya, akan lebih efisien untuk mengganti PC sehinga mendukung sistem operasi yang baru.
Microsoft belum berkomentar mengenai dampak penyetopan dukungan Windows 10 ini terhadap lingkungan hidup. Namun, memang ada beberapa komponen PC yang bisa didaur ulang untuk keperluan lain. Misalnya hardisk yang bisa didaur ulang untuk dinamo kendaraan listrik, atau bahkan pembangkit listrik energi terbarukan.
“Mengolah komputer yang sudah mati menjadi magnet untuk teknologi energi terbarukan seperti kendaraan elektrik dan turbin angin akan membantu mengatasi kebutuhan listrik global yang meningkat,” kata Peter Afiuny, Chief Commercial Officer Noveon Magnetics seperti dikutip dari laman detikINET, Senin (25/12/2023).
Menurut Afiuny, hardisk biasanya dibuang sebelum masa pakainya habis, dan menghasilkan sampah tanah jarang (rare earth) magnet yang berlebih.
Untuk mengurangi dampak lingkungan dari penyetopan dukungan Windows 10, Microsoft bisa menawarkan layanan pembaruan berbayar yang lebih terjangkau. Selain itu, Microsoft juga bisa bekerja sama dengan produsen PC untuk mengembangkan program daur ulang yang lebih efektif.
Pengguna PC juga bisa berperan dalam mengurangi dampak lingkungan ini dengan memperpanjang masa pakai PC mereka. Misalnya, dengan melakukan perawatan rutin dan menginstal perangkat lunak antivirus.