Ragam  

Korea Selatan Jadi Surga untuk Introver, Ini Alasannya

Foto: Getty Images/oliver de la haye.

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Korea Selatan menciptakan kehebohan di dunia dengan langkah inovatifnya dalam mendukung pemuda introvert. Negara ini memberikan dukungan finansial sebesar USD500 atau sekitar Rp7,4 juta setiap bulannya kepada pemuda yang mengalami isolasi.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong para introver untuk meninggalkan rumah dan kembali berinteraksi sosial dengan masyarakat di luar rumah.

Kementerian Keluarga Korea Selatan mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong pemuda yang mengisolasikan diri agar kembali ke jalur pendidikan, mencari peluang pekerjaan, dan memulihkan aspek kehidupan sehari-hari mereka.

Pemuda berusia 9 hingga 24 tahun yang memilih untuk menutup diri memiliki hak mendapatkan tunjangan bulanan sebesar USD500.

Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk menyediakan dana tersebut, yang dapat digunakan untuk kebutuhan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan biaya hidup lainnya.

Juru bicara Kementerian menyatakan bahwa pemuda yang memenuhi syarat akan menerima bantuan tersebut dalam bentuk barang atau uang tunai, langsung ke rekening bank penerima.

Tidak hanya itu, pemerintah Korea Selatan juga memberikan dukungan kepada pemuda di bawah 18 tahun dengan menyalurkan dana ke rekening orang tua atau kakek-nenek mereka dengan persetujuan dari pihak tersebut.

Yang menarik, para pemuda itupun tidak diwajibkan membuktikan rencana mereka untuk meninggalkan rumah agar tetap memperoleh bantuan tersebut.

Langkah ini merupakan respons terhadap fenomena “Hermit-type loners” di Korea Selatan, yang mencakup sekitar 338.000 orang berusia 19 hingga 39 tahun yang cenderung menyendiri di rumah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Mereka menghadapi isolasi fisik yang berkepanjangan dan rentan terhadap depresi.

Bantuan pemerintah tidak hanya terbatas pada dukungan finansial. Pemuda yang memenuhi syarat juga dapat menerima bantuan untuk biaya medis, biaya sekolah, layanan dukungan pekerjaan, layanan kesehatan mental, dan lainnya.

Ada juga dukungan tambahan, seperti bantuan untuk operasi plastik yang memperbaiki bekas luka, tato, gigi yang hilang, atau deformasi yang membuat sulit bagi mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya.

Meskipun demikian, program ini tidak hanya menyasar pemuda introvert yang memilih untuk menutup diri karena alasan tertentu, tetapi juga pemuda yang berisiko terlibat dalam perilaku melanggar, tanpa pengawasan, atau berasal dari rumah tangga dengan pendapatan di bawah rata-rata.

Inisiatif dari Korea Selatan ini menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mendukung kesejahteraan pemuda yang menghadapi tantangan isolasi sosial. Dengan dukungan finansial dan layanan holistik, diharapkan mereka dapat kembali terlibat dalam masyarakat dan membangun masa depan yang lebih baik.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini