Profil  

Panusunan Simanjuntak, Penyiar Radio BBC, Wartawan yang Juga Penyair yang Menyentuh Hati

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Panusunan Simanjuntak, nama yang tak asing di telinga pendengar radio siaran luar negeri era tahun 90-an, khususnya di British Broadcasting Corporation (BBC) London. Beliau bukan hanya seorang penyiar, namun juga seorang penyair yang suaranya menghiasi gelombang radio setiap hari.

Penulis mengenal Panusunan Simanjuntak pada awal tahun 90-an ketika BBC mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia. Kepala BBC Indonesia Mr. Michael Harrison beserta dua penyiar BBC, Anna Sachroni dan Panusunan Simanjuntak, mengunjungi kampus-kampus di Kota Bandung dan beberapa radio mitra BBC.

Salah satu tempat yang dikunjunginya saat itu ialah Radio Estrellita “Suara Mahasiswa” yang beralamat di Jl Ir H Juanda, Simpang Dago Bandung. Pada kesempatan tersebut penulis pun turut hadir. Dan Alhamdlillah persahabatan antara pendengar dengan penyiar terjalin hingga kini, lebih dari 30 tahun lamanya.

Romantisme Mendengarkan Gelombang Pendek

Era tahun 80-90an merupakan masa di mana kita sering tidur dengan suguhan suara radio transistor multiband, menangkap banyak siaran dari gelombang pendek SW (Short Wave), di mana radio siaran luar negeri mendominasi.

Menjelajah dunia lewat gelombang radio menjadi pengalaman istimewa, terutama saat menyimak siaran BBC Indonesia, Radio Nederland, Suara Jerman, Suara Amerika, Radio Australia, dan sejumlah radio lainnya. Mereka membawa informasi yang tidak disiarkan oleh media dalam negeri, terutama pada era Orde Baru di Indonesia.

Namun, kini, siaran radio di gelombang SW semakin sepi, sementara siaran radio FM masih ramai dengan berbagai konten. Radio transistor multiband yang dulu akrab mulai langka, digantikan oleh radio digital, bahkan tren radio internet yang sedang naik daun.

Kenikmatan Nostalgia dalam Gelombang Radio

Radio memberikan kenikmatan nostalgia yang sulit digantikan. Saat menggerakkan roda tuning untuk menangkap sinyal yang muncul dan tenggelam, seakan-akan kita menyelaraskan perasaan pada gerakan jemari tangan dengan oskilator di perangkat radio. Suara itu terasa seolah melintasi samudera, digoyang ombak, atau bahkan menembus awan di angkasa.

Suara-suara aneh, dengung yang sayup dan kadang berisik, atau kode morse yang menyelinap dari suatu tempat yang misterius, semuanya membuka pintu imajinasi ke alam semesta yang luas. Kenikmatan itu mungkin sulit dirasakan lagi dengan perangkat radio digital modern.

Perpisahan dengan Siaran Pagi BBC Indonesia di Gelombang Pendek

Bagi para pendengar radio, terutama yang setia pada gelombang SW, kini mereka tidak dapat lagi menikmati siaran pagi dari Radio BBC Indonesia. Beberapa radio luar negeri telah lebih dulu menutup siaran Bahasa Indonesia. Akhir Desember 2022 menjadi saksi dari akhir perjalanan siaran BBC yang dipancarkan langsung dari Bush House London, Inggris.

Setelah 73 tahun mengudara, tepatnya sejak tanggal 30 Oktober 1949, beragam penyiar yang akrab di udara meninggalkan jejak berharga, termasuk Oking Gandamiharja, Asyari Usman, Anton Alifandi, Eka Budianta, Sastrawijaya, Hayder Affan, dan Panusunan Simanjuntak. Suara merdu dari Anna Sachroni, Candra Priadi, Menuk Suwondo, Helen Lumban Gaol, atau Yoko Sari juga menjadi bagian tak terpisahkan yang mengunjungi pendengar setiap hari.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini