SUBANG, TINTAHIJAU.COM- Salah satu amalan yang kerap dilakukan oleh umat Islam di bulan Rajab adalah puasa Rajab. Puasa ini hendaknya dikerjakan bertepatan dengan hari-hari utama, misalnya pada ayyâmul bîdh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat di bulan Rajab.
Mengerjakan puasa Rajab sebulan penuh menurut sebagian sahabat hukumnya makruh karena dianggap menyerupai puasa Ramadhan. Namun, ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa berpuasa penuh di bulan Rajab justru merupakan keutamaan tersendiri, khususnya bagi orang-orang yang memang dinilai kuat berpuasa selama sebulan penuh. Mereka tidak memiliki riwayat kekhawatiran terganggu kesehatan fisiknya, seperti sakit dan lain sebagainya.
Berpuasa di bulan Rajab di samping anjuran agama, puasa ini juga memiliki sejumlah keutamaan atau faedah. Hal ini juga yang menjadi spirit tersendiri bagi umat Islam untuk mengistikamahkan amalan berpuasa Rajab, baik hanya beberapa hari ataupun sebulan penuh.
Adapun keutamaan berpuasa Rajab sebagai berikut:
- Satu hari puasa lebih utama dibanding puasa 30 hari di bulan-bulan biasa
Dalam 12 bulan yang ada dalam penanggalan Hijriah, Allah swt telah memilih empat di antaranya sebagai bulan-bulan mulia (asyhurul hurum), yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan bulan yang lainnya.
Kaitannya dengan keutamaan berpuasa pada bulan Rajab, Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya, “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”