SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Di bawah ini merupakan pengertian, contoh dan tanda-tanda serta cara untuk mengatasi bahaya istidraj.
Istidraj diartikan sebagai jebakan kenikmatan yang diberikan kepada seseorang yang jarang beribadah dan sering melakukan maksiat tetapi hidupnya terus dilimpahi dengan kenikmatan.
Contoh istidraj dapat berupa berbagai bentuk kenikmatan dunia, seperti harta, kesehatan, kekuasaan, dan kedudukan.
Tanda-tanda istidraj seperti yang tertera dalam pengertiannya, tanda utama dari istidraj adalah ketika seseorang terus dibiarkan kenikmatan oleh Allah SWT.
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka. Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (Q.S Al-An’am: 44)
Lantas, apakah ada perbedaan antara istidraj dengan nikmat? Dikutip dari MAI Foundation, Kamis (25/01) Begini penjelasannya.
Istidraj memiliki efek negatif jangka panjang pada individu karena memperburuk keadaan spiritual dan mengarahkan orang semakin jauh dan kebenaran.
Sedangkan nikmat memberikan dampak positif jangka panjang, karena menguatkan ikatan spiritual dengan Allah, memperbaiki karakter individu, dan membawa kebahagiaan yang abadi di kehidupan akhirat.
Namun ada beberapa cara yang dapat mengatasi bahaya istidraj itu, di antaranya:
Pertama, dengan cara meningkatkan Iman dan Takwa, hal ini bisa dilakukan dengan senantiasa melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Seperti salat, zikir, puasa dan lain-lain.
kedua, untuk mengatasi bahaya istidraj yaitu dengan cara mewaspadai segala bentuk godaan dunia.