SUBANG, TINTAHIJAU.com – Perawatan wajah suntik DNA salmon telah menjadi tren yang populer di kalangan generasi Z sebagai salah satu metode peremajaan kulit.
Proses perawatan ini melibatkan penyuntikan ekstrak DNA salmon ke dalam kulit, dengan harapan dapat meningkatkan regenerasi sel kulit dan produksi kolagen.
Menurut informasi yang diambil dari laman Beauticate, DNA salmon diketahui memiliki kemampuan untuk merangsang perkembangan fibroblas pada kulit. Fibroblas, yang terlibat dalam produksi kolagen, dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan seperti kerutan, garis halus, dan flek hitam.
Kandungan asam hyaluronic murni dalam DNA salmon juga dipercaya dapat membantu menyembuhkan luka dan mempercepat proses penyembuhan dengan memaksimalkan fungsi pembuluh darah sebagai jalur oksigen dan nutrisi.
Namun, perlu diingat bahwa perawatan ini tidak disarankan untuk semua orang. Menurut pyfahealth.com, prosedur DNA salmon sebaiknya diberikan kepada orang berusia 25 hingga 40 tahun, di mana tanda-tanda penuaan kulit mulai muncul karena elastisitas dan produksi kolagen alami tubuh menurun.
Selain itu, perawatan ini sebaiknya dilakukan oleh dokter bersertifikat di klinik atau rumah sakit untuk memastikan keamanan dan hasil yang optimal.
Proses penyuntikan serum salmon ke bagian bawah kulit biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan, meskipun beberapa orang mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan. Proses ini memerlukan 1 hingga 5 sesi dalam rentang 1 hingga 3 minggu, tergantung pada kondisi kulit individu.
Namun, seperti halnya dengan banyak perawatan kosmetik, suntik DNA salmon juga memiliki efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin muncul termasuk kemerahan dan radang. Selain itu, bisa terjadi benjolan seperti bilur pada bekas suntikan, yang biasanya akan hilang dalam dua hingga empat hari.
Meskipun efek sampingnya umumnya tidak serius, perawatan ini tidak dianjurkan untuk orang dengan beberapa kondisi kesehatan tertentu. Orang yang menderita oklusi vaskular, diabetes, penyakit jantung, dan kanker sebaiknya menghindari penggunaan DNA salmon ini.
Demikian pula, pasien dengan masalah pembekuan darah, riwayat stroke, atau potensi tinggi mengidap stroke, serta ibu hamil dan menyusui, sebaiknya tidak menerima injeksi DNA salmon.
Sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah suntik DNA salmon sesuai untuk kondisi kulit dan kesehatan individu Anda.
Keselamatan dan kesejahteraan pasien harus selalu menjadi prioritas utama dalam menjalani perawatan kecantikan apa pun.