SUBANG, TINTAHIJAU.com – Disleksia adalah gangguan neurobiologis yang memengaruhi kemampuan individu dalam membaca, mengeja, dan menulis.
Meskipun anak-anak yang mengalami disleksia memiliki tingkat kecerdasan yang normal atau bahkan di atas rata-rata, mereka sering mengalami kesulitan dalam memahami huruf, membaca kata, dan mengenali pola bunyi.
Langkah awal yang penting dalam memberikan dukungan yang tepat bagi anak-anak dengan disleksia adalah dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang muncul.
Beberapa ciri-ciri umum yang dapat membantu orang tua, guru, dan profesional kesehatan dalam mendeteksi disleksia pada anak antara lain:
- Kesulitan dalam Membaca dengan Cepat dan Lancar: Anak-anak disleksia sering mengalami kesulitan dalam membaca teks dengan cepat dan lancar, memerlukan waktu lebih lama untuk membaca satu halaman dibandingkan dengan teman sebaya, dan sering melakukan kesalahan membaca.
- Kesulitan Mengeja Kata-Kata: Mengeja kata-kata menjadi tugas yang menantang bagi anak disleksia, sering kali kesulitan mengingat urutan huruf dan melakukan kesalahan mengeja yang berulang.
- Kesulitan Memahami Bunyi Konsonan dan Vokal: Anak-anak dengan disleksia mengalami kesulitan dalam mengenali dan memahami bunyi konsonan dan vokal, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam membaca dengan benar.
- Masalah dalam Menghafal Fakta-Fakta Dasar: Anak disleksia mungkin mengalami kesulitan dalam menghafal fakta-fakta dasar seperti abjad atau rumus matematika dasar.
- Kesulitan Menghubungkan Simbol dengan Suara: Menghubungkan huruf-huruf dengan suaranya menjadi tugas sulit bagi anak disleksia, sering kali kesulitan memahami hubungan antara simbol huruf dengan suara yang dihasilkannya.
- Kesulitan dalam Menulis dengan Tertib: Anak disleksia mengalami kesulitan dalam menulis dengan rapi dan sesuai dengan aturan tata bahasa, seringkali terdapat kesalahan penulisan seperti kebalikan huruf atau kata yang hilang.
- Kesulitan Menyusun Kata-Kata: Mengorganisir kata-kata dalam kalimat yang benar dan logis menjadi masalah bagi anak disleksia, mereka sering kesulitan menyusun kalimat dengan urutan yang tepat.
- Kesulitan dalam Menghafal Informasi Spasial: Anak disleksia juga dapat mengalami kesulitan dalam mengingat informasi spasial seperti arah atau letak objek.
- Rasa Frustrasi dan Rendah Diri: Banyak anak disleksia merasa frustrasi dan memiliki rasa rendah diri terkait dengan kesulitan yang mereka hadapi, hal ini dapat memengaruhi motivasi mereka untuk belajar.
- Kreativitas dan Intelegensia yang Tinggi: Meskipun menghadapi kesulitan dalam membaca dan menulis, banyak anak disleksia menunjukkan kreativitas dan intelegensia yang tinggi di bidang lain.
Penting untuk diingat bahwa disleksia bukanlah hasil dari kurangnya intelegensia atau usaha belajar anak.
Dengan pendekatan pendidikan yang inklusif, dukungan dari keluarga, dan bantuan profesional, anak-anak disleksia dapat mengatasi kesulitan mereka dan mencapai potensi penuh dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Identifikasi dini dan pemahaman yang mendalam tentang disleksia menjadi kunci dalam memberikan dukungan yang sesuai bagi anak-anak yang mengalaminya.