SUBANG, TINTAHIJAU.com – Setiap tahun, umat Islam menyambut kedatangan Nisfu Syaban. Tahun ini, tanggal 25 Februari 2024, menjadi momen penting bagi banyak umat Islam di seluruh dunia.
Bagi sebagian besar dari mereka, Nisfu Syaban adalah waktu yang dianggap istimewa, di mana amalan-amalan mereka diampuni oleh Allah SWT.
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam percaya bahwa pintu rahmat Allah terbuka lebar, siap memberi ampunan kepada hamba-Nya yang bertobat. Oleh karena itu, banyak yang memanfaatkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah.
Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban, bertepatan dengan puncak bulan purnama. Ini menandakan pertengahan bulan Syaban, sekitar 15 hari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.
Peringatan Nisfu Syaban telah menjadi bagian dari tradisi keagamaan di Indonesia, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, yang mencerminkan kedalaman nilai-nilai agama.
Sejarahnya, seperti yang tercatat dalam karya “Mana Dalil Malam Nishfu Sya’ban” karya Ust Ma’ruf Khozin, menunjukkan bahwa amalan malam Nisfu Syaban pertama kali dilakukan oleh kalangan Tabi’in di Syam.
Meskipun keutamaannya diakui, beberapa ulama berbeda pendapat tentang hukum malam Nisfu Syaban. Pendapat mereka berdasarkan pada kesahihan hadis yang menyebutkan tentang keistimewaan malam tersebut. Ada yang memandang hadis itu lemah, sementara yang lainnya menerima keutamaannya.
Dalam hadis yang tercatat, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa Allah melihat hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban dan mengampuni orang-orang yang beriman.
Namun, ada juga hadis yang meminta umat Islam untuk menjalankan qiyamul lail dan puasa pada hari itu, dengan janji Allah akan memberikan ampunan dan rezeki.
Meskipun demikian, banyak yang mempercayai keistimewaan malam Nisfu Syaban. Salah satu keistimewaannya adalah turunnya rahmat Allah SWT, yang menawarkan ampunan bagi siapa pun yang bertobat.
Hadis juga menyebutkan bahwa Allah memandang semua ciptaan-Nya pada malam tersebut dan mengampuni mereka, kecuali orang musyrik dan yang membawa permusuhan.
Malam Nisfu Syaban, oleh karena itu, dipandang sebagai kesempatan emas bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, umat Islam di seluruh dunia memanfaatkan malam ini sebagai waktu yang istimewa untuk beribadah dan memohon ampunan.