SUBANG, TINTAHIJAU.com – Noorca Marendra Massardi dan Yudhistira Andi Noegraha Massardi, dua sastrawan kembar kelahiran Subang, Jawa Barat pada tanggal 28 Februari 1954, telah menjalani perjalanan panjang sebagai penulis dan jurnalis senior di Indonesia. Keduanya telah aktif berkiprah dalam dunia sastra sejak tahun 70-an dan terus berkontribusi hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, keduanya kini telah memasuki usia 70 tahun. Meskipun demikian, semangat mereka terhadap kepengarangan dan kesusasteraan tetap membara.
Noorca dan Yudhistira Massardi terus mengekspresikan bakat mereka melalui penulisan dan penerbitan berbagai karya, seperti novel, kumpulan puisi, dan naskah drama.
Rencana ini tidak hanya berhenti di usia 70, namun mereka berencana untuk terus berkarya bahkan pada usia-usia berikutnya, seperti 71, 72, 80, dan seterusnya.
Perayaan 70 Tahun Noorca & Yudhis 1954-2024
Untuk merayakan perjalanan panjang dan kegembiraan Noorca dan Yudhistira Massardi dalam dunia sastra, mereka mengadakan serangkaian perhelatan yang diberi nama “70 tahun Noorca & Yudhis 1954-2024.” Program ini melibatkan sejumlah kegiatan relevan yang akan menampilkan pencapaian dan kontribusi keduanya dalam dunia sastra Indonesia.
Acara Spesial dan Peluncuran Buku
Pada tanggal 28 Februari 2024, Indonesia akan menyaksikan peristiwa penting dalam dunia sastra melalui peluncuran dua buku kumpulan puisi terbaru. Kedua karya ini, “Akhirnya Kita Seperti Dedaun” karya Yudhistira ANM Massardi dan “Dari Paris untuk Cinta” karya Noorca M. Massardi, akan diperkenalkan kepada masyarakat dalam acara yang meriah dan penuh makna.
Diskusi Buku Bersama Seno Gumira Ajidarma dan Maman Mahayana
Selain peluncuran buku, acara ini juga akan dimeriahkan dengan diskusi buku bersama dua tokoh sastra ternama, Seno Gumira Ajidarma dan Maman Mahayana. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai pemikiran dan inspirasi di balik karya-karya yang diluncurkan.
Tidak hanya itu, para penggemar sastra juga akan dimanjakan dengan pentas pembacaan puisi langsung oleh penulisnya sendiri, yaitu Noorca M. Massardi dan Yudhistira Massardi. Pengalaman mendengarkan puisi dari para penulis dapat memberikan nuansa tersendiri dan mendalam dalam menyelami makna setiap kata yang terpilih.
Partisipasi Tokoh Sastra dan Seniman
Acara ini juga akan melibatkan berbagai tokoh sastra dan seniman ternama seperti Renny Djajoesman, Siska Yudhistira Massardi, Rita Sri Hastuti, Renitasari Adrian, I Made Suarjana, dan Yuka Mandiri. Keberadaan mereka akan memberikan variasi dan kekayaan dalam menyajikan pengalaman seni dan sastra yang tak terlupakan.
Musikalisasi Puisi oleh Gema Isyak Adam dan Eki Naufal Fauzi
Tidak hanya berkutat pada kata-kata, acara ini juga akan menyajikan musikalisasi puisi yang memukau. Gema Isyak Adam dari Solo dan Eki Naufal Fauzi dari Tasikmalaya akan menghadirkan pengalaman unik dengan menggabungkan puisi dengan elemen musik, menciptakan harmoni yang menyentuh hati para penikmat seni.
Puncak acara ini akan berlangsung dalam suasana syukuran menyambut Hari Ulang Tahun ke-70 Yudhis & Noorca. Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, akan menjadi saksi perayaan ini pada hari Rabu, 28 Februari 2024.
Momentum ini menjadi wujud penghormatan terhadap perjalanan panjang, dedikasi, dan cinta Noorca M. Massardi dan Yudhistira Massardi terhadap sastra Indonesia. Acara ini diharapkan akan menjadi titik puncak perayaan bagi penggemar sastra dan seni di tanah air.
Kembar Kreatif Multi Talenta
Noorca dan Yudhistira Massardi bukan hanya sastrawan, tetapi juga sosok multi talenta yang menjadi kebanggaan Subang. Mereka merangkum beragam peran, seperti sastrawan penyair, pengarang, penyunting, penulis lakon, aktor, sutradara, penulis skenario, pewarta, pembawa acara, kolumnis, juri lomba iklan, juri penulisan lakon dan novel, juri anugrah kebudayaan, juri festival film, dan kritikus film.