SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pewangi ruangan telah menjadi pilihan banyak orang untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di rumah atau tempat kerja. Namun, di balik aroma yang sedap, ada bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika penggunaannya dalam jangka panjang.
Menurut dr. Arief Bakhtiar, seorang pakar pulmonologi dan respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, pewangi ruangan mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai objek menunjukkan bahwa paparan pewangi ruangan dalam jangka panjang dapat memberikan dampak negatif terhadap jaringan saluran napas, terutama pada selaput lendir.
“Dampak paparan pewangi ruangan akan berbeda-beda tergantung pada bentuk pewangi yang digunakan, dengan area yang paling terdampak parah bervariasi pula,” ungkap Arief dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com dikutip Minggu (03/03/2024).
Paparan pewangi ruangan cair dikatakan memberikan dampak yang lebih parah terhadap perubahan histologi selaput lendir pada hidung, sementara pewangi ruangan dalam bentuk gel lebih berisiko terhadap perubahan histologi jaringan paru.
Pengharum ruangan bekerja dengan berbagai cara, termasuk melemahkan saraf pembau, melapisi hidung dengan zat berminyak tak terdeteksi, menutupi bau dengan aroma lain, dan mengubah komposisi bau yang tidak menyenangkan. Namun, interaksi antara bahan kimia dalam pewangi ruangan dengan saluran napas bisa memicu respons peradangan.
“Apa yang perlu diwaspadai adalah jika paparan berlangsung secara lama dan terus menerus, ini bisa menimbulkan dampak yang tidak baik seperti iritasi, peradangan, bronkokonstriksi, dan sensitisasi,” tambah Arief.
Untuk mengurangi risiko dampak negatif dari pemakaian pewangi ruangan, Arief menyarankan beberapa langkah pencegahan. Salah satunya adalah dengan mengurangi pemakaian pewangi buatan, terutama yang berbentuk aerosol. Selain itu, jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, atau iritasi pada kulit dan mata, sebaiknya segera hentikan penggunaan pewangi ruangan.
Sebagai alternatif yang lebih aman, Arief menganjurkan untuk menggunakan pewangi ruangan yang lebih alami. Meskipun mungkin tidak sekuat aroma pewangi buatan, namun ini adalah langkah yang lebih bijaksana untuk menjaga kesehatan saluran napas kita dalam jangka panjang.
Dalam memilih pewangi ruangan, jangan hanya terpaku pada aroma yang disukai, tetapi perhatikan juga bahan-bahan yang digunakan serta potensi dampaknya terhadap kesehatan.
Kesehatan adalah investasi yang sangat berharga, dan menjaga udara di sekitar kita bersih dan aman adalah langkah pertama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.





