SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dosen pemilu dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraini, menyoroti perlunya transparansi dalam proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.
Dia menekankan pentingnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera mengunggah semua Formulir C Hasil yang telah selesai dalam rangka memeriksa isu-isu penggelembungan suara yang belakangan ini mencuat.
Menurut Titi, langkah ini sangat penting untuk memastikan keabsahan hasil pemilu dan menghindari spekulasi serta keraguan masyarakat terhadap integritas proses pemilihan.
Salah satu kekhawatiran yang diungkapkan adalah terkait dengan penggunaan Sirekap oleh KPU, yang dinilainya telah menimbulkan keributan dan kebingungan di kalangan publik.
Titi menyatakan bahwa KPU kurang efektif dalam mensosialisasikan penggunaan Sirekap dan kurang transparan dalam menjelaskan anomali data yang muncul.
Titi juga menyoroti adanya anomali suara yang mengakibatkan lonjakan suara bagi beberapa partai politik dalam platform Sirekap. Dia mencatat bahwa terdapat kasus di mana suara tidak sah justru menjadi bagian dari perolehan suara bagi partai tertentu.
Meskipun demikian, Titi menegaskan bahwa menurut peraturan KPU, perolehan suara final akan ditentukan berdasarkan data Formulir C Hasil rekapitulasi.
Namun, dia mengingatkan bahwa kesalahan data masih bisa terjadi dan terlewat jika tidak ada pihak yang mengajukan keberatan atau melakukan koreksi selama proses rekapitulasi.
Oleh karena itu, Titi menekankan pentingnya bagi KPU untuk menampilkan seluruh Formulir C Hasil kepada publik agar proses pemilu dapat dipantau dengan lebih transparan dan akurat.
Dalam konteks ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP, Achmad Baidowi, juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap anomali dalam penghitungan suara yang ditampilkan oleh KPU melalui portal Sirekap.
Dia menyoroti kasus-kasus di mana beberapa partai politik mengalami lonjakan suara yang tidak proporsional dengan data yang tercantum dalam Formulir C Hasil.
Baidowi juga mengekspresikan protes terhadap penurunan jumlah suara PPP dalam penghitungan KPU. Dia mempertanyakan alasan di balik penurunan jumlah suara yang didapat partainya meskipun jumlah suara yang masuk dari TPS bertambah.
Dalam upaya menjaga integritas proses pemilu dan memastikan hasil yang akurat serta adil, transparansi data dan komunikasi yang jelas dari pihak KPU sangatlah penting.
Tindakan yang tepat dan tanggap dari lembaga terkait, serta partisipasi aktif masyarakat dalam memantau proses pemilu, menjadi kunci untuk memastikan kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia.