Ragam  

Bacaan Niat Mandi Puasa Ramadan dan Terjemahannya

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Bulan suci Ramadan telah menjelang, sebuah periode yang dinanti dengan sukacita oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Di Indonesia, penetapan awal Ramadan masih menunggu keputusan dari Sidang Isbat yang dijadwalkan pada hari Minggu (10/3/2024).

Ramadan bukan hanya sekadar bulan puasa, tetapi juga momentum bagi umat Muslim untuk berlomba-lomba meraih pahala. Dalam bulan yang penuh berkah ini, setiap amal ibadah, dari yang sunnah hingga yang wajib, akan dilipatgandakan.

Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ummi Hani’ binti Abi Thalib:

فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ. 

Artinya, “…Berhati-hatilah terhadap bulan Ramadhan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipatgandakan.” 

Salah satu anjuran yang ditekankan pada bulan ini adalah mandi sunnah pada setiap malam di bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan pada penjelasan Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah al-Bajuri.

و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة…ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك 

Artinya, “Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,… dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.” 

Dalam kitab tersebut, disebutkan bahwa mandi-mandi sunnah dalam Islam sangatlah banyak, termasuk mandi untuk menghadiri shalat Jumat, shalat ‘ied, mandi bagi orang yang memandikan jenazah, dan lain-lain.

Menurut Imam Abu Syuja’, mandi sunnah dalam Islam berjumlah 17, di antaranya adalah mandi pada setiap malam bulan Ramadan. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai malam yang dimaksud dalam konteks ini.

Imam al-Adzra’i membatasi mandi sunnah malam Ramadan hanya pada malam Jumat bagi mereka yang akan melaksanakan salat Jumat. Namun, pendapat yang lebih kuat menyatakan bahwa mandi sunnah malam Ramadan berlaku untuk setiap malam, tidak terbatas pada malam Jumat.

Bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan mandi sunnah di malam Ramadan, berikut adalah bacaan niatnya:

نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى 

Nawaitu adâ’al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta’âlâ. 

Artinya, “Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.” 

Mengikuti sunnah mandi malam Ramadan adalah cara bagi umat Muslim untuk mempersembahkan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah dalam bulan penuh berkah ini.

Semoga amalan kita diterima dan menjadi bekal untuk kehidupan yang lebih baik. Selamat menyambut bulan Ramadan!

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini