OPINI: Rame-rame Bidik Pilkada Subang, Bagaimana Nasib Ruhimat?

Selepas Pelaksanaan Pemilu yang digelar 14 Februari 2024, ramai soal Pilkada. Sejumlah nama ditawarkan ke publik sebagai calon pemimpin Subang untuk lima mendatang.

Sejumlah media sudah merilis nama untuk maju di Pilkada November. Jumlahnya cukup pantastis, bisa puluhan nama. Nama-nama itu ada yang meruapakan politisi, Ketua Partai, pengusaha atau pensiunan.

Di luar sejumlah nama yang diajukan ke publik, justru saya tertarik pada kesiapan dan kesungguhan empat nama yang lama digadang-gadang bakal maju di Pilkada

Nama-nama itu ada H Ruhimat (Mantan Bupati), Elita Budiarti (Ketua DPD Golkar), Asep Rochman Dimyati (Diusung NasDem) dan Farah Puteri Nahlia (Ketua DPD PAN).

Dari empat nama itu, yang sudah dipastikan maju adalah Asep Rochman Dimyati. NasDem yang dipimpin Eep Hidayat, sudah memastikan mengusung ARD.

Beberapa indikatornya adalah, ARD satu-satunya nama yang daftar proses di internal partai, bersama Eep Hidayat, ARD sudah gencar melakukan sosialisasi hingga tingkat RT dan RW.

Sementara tiga nama lainnya masih belum bisa dipastikan bakal maju di Pilkada. H Ruhimat misalnya, dia yang dulu masuk dalam jajaran petinggi DPC PDIP itu hengkang demi membela Prabowo di Pilpres.

Tentu saja, keputusan Ruhimat itu tidak gratis. Dia berharap besar, Gerindra, yang dipimpin Prabowo Subianto bisa merekomendasikan dirinya di Pilkada nanti.

Namun demikian, bukan perkara mudah melepas rekomendasi di luar kader Gerindra untuk di Pilkada. Jauh-jauh hari, pengurus dan kader Gerindra berharap, Ketua Gerindra Aceng Kudus bisa ambil bagian di Pilkada nanti.

Jika Gerindra menutup, Potensi lain yang bisa digarap Ruhimat adalah melakukan pendekatan ke PKB dan Demokrat. Dua partai ini memungkinkan untuk menerima kehadiran Ruhimat. PKB, dengan mengoleksi 6 kursi di DPRD, berpotensi besar menerima kehadiran Ruhimat

Maklum saja, sejak berdirinya PKB di Subang, partai ini belum pernah sekalipun sukses mengusung calonnya di Kursi Bupati Subang. Maka hal wajar, jika PKB berharap besar bisa pecah telor dengan menjadikan calonnya sebagai Bupati.

Sementara Demokrat, bagi Ruhimat bukan orang baru. Maklum saja, sebelumnya Ruhimat juga tercatat sebagai pengurus DPC Demokrat Subang. Pada Pemilu lalu, Demokrat sukses dengan tiga kursi di DPRD.

Bagaimana dengan partai lain? Jika melihat Pilkada 2019 lalu, sejumlah Partai, seperti NasDem, PAN, Demokrat, PPP bisa saja sudah menutup pintu rapat-rapat untuk Ruhimat. Maklum saja, mereka bisa saja menrasa dikhianati karena Ruhimat berlabuh ke PDIP yang notabene rival politik di Pilkada.

Partai Koalisi pengusung Ruhimat lainnya adalah PKS. Partai yang diketuai Agus Masykur Rosyadi ini, menaruh harapan besar JIMAT-AKUR Jilid 2 kembali di Pilkada Subang. Meskipun, PKS yang mengantongi 4 kursi DPRD itu, harus berjibaku menyiapkan partai lainnya untuk Ruhimat.

Jika pada akhirnya PKB legowo mengusung Ruhimat, maka koalisi di Pilpres 2024 lalu, akan diperpanjang di Pilkada Subang non NasDem. PKB akan berkoalisi dengan PKS dengan mengusung JIMAT-AKUR. Nafas koalisi ini akan semakin besar, jika sukses menggaet Demokrat.

Jika Koalisi Jimat Akur Jilid 2 terwujud, masalah belum tuntas. Sejumlah nama lain seperti ARD berpeluang besar menjadi batu sandungan JIMAT-AKUR.

Selain karena personalitas ARD memiliki massa solid, NasDem yang jadi pengusung ARD digawangi oleh, banyak orang menyebut, seorang Maestro Politik, Eep Hidayat.

Bagi Eep, tidak menutup kemungkinan menjadi dendam politiknya, mengingat dia bersama istrinya Nina Nurhayati gagal di Pemilu lalu. Di bagian lain, dia sukses menambah kursi di DPRD Subang degan umlah 7 kursi

Di bagian lain, sejumlah nama akan disiapkan ARD untuk mendampingi dirinya di Pilkada. Salah seorangnya dari unsur birokrat. Kehadiran birokrat ini akan menjadi penyeimbang ARD dalam kebijakan pebangunan pemerintah.

Bagaimana dengan Elita Budirarti dan Farah Puteri Nahlia? Tokoh perempuan ini semula santer untuk maju di Pilkada Subang. Namun kekinian, harapan itu bisa saja sirna.

Elita, yang pada Pemilu 2024 lalu itu sukses mengantarkan dirinya ke DPR RI, tentu saja akan berhitung jika harus memilih kursi Bupati. Di bagian lain, untuk memperoleh suara besar agar bisa ke Senayan itu, bukan dibeli dari harga gratis. Setidaknya, ada strategi yang harus diperjuangkan

Sementara Farah Puteri Nahlia, meskipun dia sebagai jawara di Dapil Jabar IX untuk DPR RI, namun suara PAN di Subang ambrol. PAN harus puas dengan tiga kursi, atau turun dua kursi dari Pemilu sebelumnya.

Meskipun ini bukan akhir dari segalanya, bagi Farah Puteri Nahlia, namun cost politic Farah akan jauh lebih besar, jika dia maju di Pilkada dan meninggalkan Parlemen untuk kedua kalinya.

Namun demikian, apapun, konstelasi politik akan berubah dalam waktu sekejap….

Annas Nashrullah, Jurnalis Lokal Subang

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini