SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi dengan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) terbukti andal dalam memangkas waktu tempuh perjalanan lebih dari 60 persen.
Persentase efisiensi waktu tersebut berdasarkan hitungan dalam kondisi lalu lintas normal menggunakan aplikasi peta digital dengan simulasi jika pengguna jalan tol berkendara dari Interchange Cawang kemudian menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan melanjutkan perjalanan melalui Jalan Layang MBZ menuju Purwakarta.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi dengan Jalan Layang MBZ menjadi solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan, sehingga dapat mengembalikan manfaat Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang lebih efisien bagi penggunanya baik untuk pengguna jalan jarak dekat maupun pengguna jalan jarak jauh.
Populasi kendaraan beredar di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi jalur utama pergerakan bisnis penghubung daerah perkotaan dan kawasan industri Jawa Barat, sepanjang Tahun 2023 tercatat sebanyak 82,3% kendaraan Golongan I melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan sisanya sebanyak 17,7% kendaraan non Golongan I atau sejenis truk industri. Sebagaimana dikutip tintahijau.com dari akun resmi Jasa Marga. Kamis, (20/03).
Jasa Marga Group berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan strategis Pemerintah dalam hal meningkatkan kenyamanan dan kelancaran jalan tol. Selain itu, Perusahaan terus memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di Indonesia, serta menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol.