SUBANG, TINTAHIJAU.com – Puasa sebelum Iduladha merupakan salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Puasa ini dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, bulan yang istimewa dalam kalender Hijriyah.
Mengutip Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), amalan ini merujuk pada salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafsah binti Umar bin Khattab RA tentang amalan-amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
Hafsah RA berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i).
Setidaknya ada tiga macam puasa yang dilakukan sebelum Iduladha, yaitu Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah. Berikut penjelasan masing-masing puasa tersebut:
1. Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Keutamaan puasa ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir).
Bacaan niat puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah):
Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Keutamaan puasa Tarwiyah ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh beberapa ulama, di antaranya adalah: “Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Bacaan niat puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah):
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, sehari sebelum Iduladha. Keutamaan puasa Arafah disebutkan dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Bacaan niat puasa Arafah:
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.
Selain melaksanakan ibadah puasa sebelum Iduladha, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan shalih lainnya seperti berdzikir, bersholawat, dan bersedekah. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah ini dengan ikhlas dan mendapatkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.