JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Warga Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, digemparkan oleh penemuan mayat seorang perempuan di dalam perut ular piton sepanjang 5 meter. Korban diketahui bernama Farida, berusia 45 tahun. “Iya. Ada warga tewas ditelan ular piton,” ungkap Kepala Desa Kalempang, Suardi Rosi seperti dilansir dari laman detikSulsel baru-baru ini.
Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, pada Jumat (7/6) sekitar pukul 09.00 WITA. Farida awalnya pergi ke kebun dan dilaporkan hilang pada Kamis (6/6). Pencarian dilakukan oleh warga, dan ular piton sepanjang 5 meter ditemukan di lokasi yang dekat dengan barang-barang milik korban. Warga yang curiga kemudian menangkap dan membedah perut ular tersebut.
“Ada ular piton di sekitar lokasi yang perutnya membesar, sehingga kami curiga korban ditelan ular piton sepanjang 5 meter itu. Dan benar, setelah ular dibelah, kami menemukan mayat korban di dalam perut ular,” ujar Suardi.
Bahaya Ular Piton di Sulawesi
Ular piton memang dikenal mampu menelan manusia. Pakar menyebut ular piton yang ada di Sulawesi merupakan jenis ular piton batik, yang panjangnya bisa mencapai lebih dari 10 meter dan memiliki kekuatan luar biasa. Ular ini biasanya menyergap dan melingkari mangsanya dengan sangat erat, menyebabkan korban mati lemas atau mengalami serangan jantung dalam hitungan menit. Setelah membunuh mangsanya, ular piton menelan mangsa secara utuh.
Dr. Harry W. Greene dari Cornell University menjelaskan bahwa kematian bisa terjadi dalam hitungan menit, namun proses menelan memakan waktu yang lebih lama. “Ular piton menggigit terlebih dahulu, kemudian dalam hitungan detik akan melilit kuat seluruh tubuh korban, memutus sirkulasi darah ke otak, menutup saluran udara, dan mencegah dada mengembang. Dari salah satu atau semua alasan tersebut, seseorang akan cepat mati,” jelas Greene.
Proses Menelan dan Pola Makan Ular Piton
Proses menelan oleh ular piton bisa berlangsung selama sekitar satu jam hingga mangsa sepenuhnya berada di dalam perutnya. Rahang ular piton sangat fleksibel, memungkinkan mereka untuk menelan mangsa yang besar.
Ular piton hampir secara eksklusif merupakan pemakan mamalia, meski kadang-kadang mereka memangsa reptil, termasuk buaya. Pada umumnya, mereka memakan tikus dan hewan kecil lainnya. Namun, begitu mereka mencapai ukuran tertentu, mangsa mereka berubah menjadi hewan yang lebih besar seperti babi atau sapi. Meski jarang, manusia juga bisa menjadi korban ular piton.
Kejadian tragis yang menimpa Farida ini mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai dari ular piton, terutama di wilayah yang menjadi habitat alami mereka. Warga diharapkan untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berada di daerah yang rawan dengan kehadiran ular piton.