SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sunat atau khitan pada anak laki-laki umumnya dilakukan pada usia 5-12 tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang tua yang memutuskan untuk menyunatkan anaknya sejak bayi, bahkan saat baru lahir.
Dari sudut pandang medis, tidak ada usia tertentu yang dianggap optimal untuk melakukan prosedur khitan. Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja.
Manfaat dan Risiko Khitan pada Bayi
Menurut dr. Yessi Eldiyani, Sp.BA Subsp D.A (K), seorang spesialis bedah anak, manfaat khitan yang dilakukan ketika bayi tidak jauh berbeda dengan khitan yang dilakukan ketika anak sudah berusia sekolah. Namun, penggunaan anestesi pada bayi biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang lebih besar. Selain itu, proses penyembuhan pada bayi lebih cepat karena bayi belum terlalu banyak bergerak.
Risiko khitan pada bayi, balita, hingga usia sekolah juga relatif sama. Orang tua perlu memastikan bahwa anak dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah pada penis. Beberapa kondisi medis tertentu tidak disarankan untuk dilakukan tindakan khitan karena berisiko terjadinya komplikasi.
Kondisi Medis yang Perlu Diperhatikan
Beberapa kondisi medis yang tidak disarankan untuk dilakukan khitan antara lain:
- Hipospadia: Kondisi di mana muara uretra tidak berada di ujung penis, tetapi pada bagian ventral penis. Pasien dengan hipospadia seakan-akan telah disunat dari dalam kandungan.
- Epispadia: Kondisi di mana letak muara uretra berada di bagian dorsal penis, berkebalikan dengan hipospadia.
- Kelainan Pembekuan Darah: Kondisi seperti hemofilia dan anemia plastik perlu diperhatikan karena dapat meningkatkan risiko komplikasi saat prosedur khitan.
Pentingnya Khitan di Rumah Sakit
Tindakan khitan yang dilakukan di rumah sakit bersama dokter spesialis bedah anak lebih dianjurkan. Jika ditemukan kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat. Hal ini penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan memastikan proses penyembuhan berjalan lancar.
Tradisi khitan pada anak laki-laki, baik dilakukan saat bayi maupun pada usia sekolah, memiliki manfaat dan risiko yang relatif sama. Orang tua perlu memastikan kondisi kesehatan anak dan memilih tempat yang tepat untuk melakukan prosedur khitan.
Khitan di rumah sakit bersama dokter spesialis bedah anak lebih dianjurkan untuk mengurangi risiko komplikasi dan memastikan penanganan yang tepat jika ditemukan kondisi medis tertentu.