JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Di pasaran, terdapat berbagai jenis susu dalam kemasan yang sering kali membuat konsumen bingung dalam memilih.
Meski kemasannya terlihat serupa, ketiga jenis susu ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam proses pengolahannya. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan susu UHT, susu steril, dan susu pasteurisasi.
Susu UHT
Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu sangat tinggi, yaitu sekitar 135-145 derajat Celcius selama 2-4 detik. Proses pemanasan ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme yang dapat merusak susu, sehingga susu UHT memiliki masa simpan yang lebih lama dan tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari pendingin selama kemasan belum dibuka.
Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan marah karena susu UHT yang dibelinya tidak dingin. Perempuan tersebut menuntut pengembalian uangnya karena merasa susu tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Video ini mengundang berbagai reaksi dari netizen, beberapa di antaranya berkomentar bahwa susu UHT memang tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin.
Susu Steril
Susu steril diolah dengan cara dipanaskan pada suhu 100 derajat Celcius selama 30 menit. Susu ini terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kaleng sebelum dipanaskan. Proses ini membuat susu steril dari bakteri dan dapat bertahan lama di suhu ruang selama kemasannya belum dibuka. Susu steril sempat populer di masa pandemi karena dianggap dapat mendukung daya tahan tubuh terhadap serangan virus, meskipun sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis susu lainnya dalam hal kandungan gizi.
Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi adalah susu yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu 72-85 derajat Celcius selama 10-15 detik. Proses ini bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tanpa membunuh semua bakteri yang ada di dalam susu. Susu pasteurisasi harus disimpan dalam suhu dingin yang konsisten agar kualitasnya tetap terjaga. Oleh karena itu, susu jenis ini biasanya dijual dalam kondisi dingin dan harus segera dikonsumsi setelah dibuka.
Memahami perbedaan antara susu UHT, susu steril, dan susu pasteurisasi dapat membantu konsumen dalam memilih susu yang sesuai dengan kebutuhan dan cara penyimpanan yang tepat.
Susu UHT tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari pendingin sebelum kemasan dibuka, sementara susu pasteurisasi harus disimpan dalam kondisi dingin agar tetap aman untuk dikonsumsi. Susu steril, di sisi lain, juga dapat disimpan di suhu ruang selama kemasannya belum dibuka. Dengan informasi ini, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijak saat membeli susu dalam kemasan.





