Majalah Gatra: Pamit dan Tak Terbit Lagi

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Ketika sebuah lembaran sejarah harus ditutup, ada kenangan dan cerita yang tersisa. Majalah Gatra, yang telah menemani perjalanan informasi dan pengetahuan masyarakat Indonesia selama hampir tiga dekade, kini harus berpamitan. Seperti sebuah sahabat lama yang pergi meninggalkan kenangan indah, kepergian Gatra meninggalkan jejak yang dalam di hati pembacanya.

Majalah Gatra, yang terbit pertama kali pada tahun 1994, didirikan oleh beberapa mantan awak Majalah Tempo yang dibredel oleh pemerintah Orde Baru. Saat itu, Gatra hadir sebagai majalah berita mingguan baru yang mampu menampung mantan karyawan Tempo. Salah satu pendirinya, Herry Komar, yang merupakan mantan redaktur senior Majalah Tempo, menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Gatra.

Majalah Gatra terbit perdana pada 19 November 1994 bertepatan dengan konferensi APEC di Jakarta. Rubrik-rubrik yang terdapat dalam Majalah Gatra meliputi Laporan Utama, Laporan Khusus, Ekonomi, Nasional, Internasional, Hukum & Kriminalitas, Olahraga, Ilmu dan Teknologi, Apa dan Siapa, Musik dan Hiburan.

Prediksi Rupert Murdoch, raja media News Corporation, tentang akhir era media cetak benar-benar menjadi kenyataan. Beberapa hari yang lalu, dalam wawancaranya dengan CEO Sky News Australia, Murdoch memperkirakan bahwa surat kabar cetak dan majalah kemungkinan besar hanya akan bertahan sekitar 15 tahun lagi. Menurutnya, di masa depan, semua orang akan membaca berbagai informasi melalui telepon genggam mereka.

Setelah bertahan selama hampir 30 tahun, Majalah Gatra akhirnya pamit mundur. PT Era Media Informasi atau Gatra Media Group mengumumkan penghentian operasional seluruh unit bisnis mereka mulai 31 Juli 2024. Perusahaan penerbit majalah berita mingguan tersebut mengaku kesulitan menghadapi dinamika dan tantangan di dunia media.

Dalam surat edaran Nomor 02/SPM-DIR-EMI/HF/VII/2024, Direktur Utama Gatra, Hendri Firzani, menyatakan bahwa perusahaannya mengalami kerugian terus menerus selama beberapa tahun terakhir. Pendapatan Gatra Media Group tergerus pasca pandemi Covid-19 sehingga tidak mampu melakukan program pengembangan dan selalu merugi.

Berbagai kesulitan tersebut memaksa Gatra untuk menutup berbagai situsnya, seperti Gatra.com, Majalah Gatra Jateng, Gatrapedia.com, dan kanal Gatra TV, serta semua hal yang terkait dengan Gatra. Manajemen berjanji akan segera menyelesaikan hak-hak karyawan dan kewajiban terhadap pihak ketiga.

Penutupan Majalah Gatra menandai berakhirnya sebuah era media cetak di Indonesia, yang selama hampir tiga dekade telah menjadi bagian dari perjalanan sejarah pers di tanah air.

Dalam setiap halaman dan setiap edisi, Gatra telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi masyarakat dan dunia jurnalistik Indonesia. Kini, saatnya kita mengucapkan selamat tinggal dan menyimpan kenangan indah ini dalam hati, sebagai penghormatan kepada sebuah era yang telah memberikan begitu banyak makna dan pengetahuan. Selamat jalan, Gatra.

Terima kasih untuk setiap cerita dan informasi yang telah engkau bagikan.

Penulis: Kin Sanubary | Editor: Rosgani

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini