MAJALENGKA, TINTAHIJAU com – Grup band indie asal Majalengka, LAIR kembali menggelar tour ke mancanegara pada Satu Bulan Agustus ini.
Grup band yang biasa beraktivitas di Jatiwangi art Factory (JaF), Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi itu sebelumnya sukses menjalani dua kali tur dunia, tidak membuat grup band.
LAIR, band indie yang lahir dari rahim JaF itu resmi berdiri pada 2018 lalu. Dalam bermusik, LAIR mengusung genre Pantura Soul. Genre tersebut cukup kental dengan aroma Tarling, yang memang tumbuh subur di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
Keunikan LAIR lainnya yakni dari sisi alat musik. Sejumlah alat musik yang mereka gunakan diketahui terbuat dari tanah liat, termasuk bagian badan gitar.
Sejak lahir pada 2018 lalu, formasi LAIR sudah mengalami perubahan. Ika, vokalis pertama LAIR, diganti oleh Karyssa pada 2023 lalu. Selain itu, dalam beberapa agenda, LAIR juga kerap berkolaborasi dengan Monica Hapsah. Hal serupa juga akan dilakukan pada Ngelar tur ini.
Pentolan LAIR, Tedi Nurmanto mengatakan, pada Agustus ini, LAIR akan menggelar ke Eropa. Negara-negara yang akan menjadi tempat singgah LAIR adalah Belgia, Inggris, Swiss, Prancis, Belanda, Luksemburg, dan Jerman.
Selain showcase musik, LAIR main solo, main sendiri. LAIR juga terlibat di beberapa festival yang dugelar di Negara setempat, salah satunya festival di Belgia.
“Tur kali ini tur kelanjutan sebelumnya. Yang pertama ada 1000 kilometer Terakota, lalu yang kedua 1000 kilometer++ Terakota . Yang sekarang bertepatan dengan album NGELAR. Namanya NGELAR Tur,” kata Tedi
Langkah pertama LAIR dalam NGELAR Tur akan dilakukan di Belgia. Tedi bersama teman-teman akan ambil bagian dalam sebuah festival di negara itu yakni Micro festival. Selepas dari mengisi Micro festival, LAIR kembali melanjutkan perjalanan NGELAR Tur ke beberapa negara.
LAIR sendiri hingga saat ini sudah menelorkan dua album masing-masing berjudul Kiser Kenaman dan Ngelar. Tur yang dilakoni selama Agustus ini, diakui Tedi sebagai media untuk promosi dua album itu.
Selain promo album, ada tujuan lain yang tidak kalah pentingnya. LAIR ingin memperkenalkan budaya lokal ke Eropa.
“Selain mempromosikan album baru LAIR yaitu NGELAR, kami juga tetap menyuarakan soal tanah dan suara-suara Pantura di benua Eropa,” kata dia.
Tampil untuk kesekian kalinya di dunia internasional, LAIR dipastikan akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Dengan durasi manggung yang cukup lama, LAIR akan menghibur pecinta musik dunia secara penuh.
“Kami akan membawakan lagu-lagu di album pertama dan kedua. Karena durasinya kan 45 menit sampai 1 jam ya. Selama sebulan penuh, dari awal sampai akhir Agustus,” ungkap dia.
Tour dengan tema Ngelar di sejumlah negara di Eropa ini akan akan mencatatkan diri sebagai band indie yang sudah tur dunia selama tiga kali.





