JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Setiap tahun, tanggal 1-7 Agustus diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia. Pada tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema “Menutup Kesenjangan: Dukungan Menyusui untuk Semua” atau “Closing the Gap: Breastfeeding Support for All”.
Tema ini menekankan pentingnya menghargai perjalanan ibu menyusui dan mendorong berbagai pihak untuk memberikan dukungan yang memadai.
Menurut WHO, kampanye ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui, dengan mengajak keluarga, masyarakat, komunitas, pemerintah, dan tenaga kesehatan untuk terlibat aktif dalam memberikan dukungan. Untuk mencapai tujuan ini, WHO dan UNICEF memberikan lima arahan utama:
- Meningkatkan Investasi
WHO dan UNICEF mendorong peningkatan investasi dalam program dan kebijakan yang melindungi hak ibu menyusui dan mendukung pemberian ASI. Ini termasuk alokasi dana dari anggaran nasional untuk memastikan program-program tersebut dapat berjalan dengan baik. - Kebijakan di Tempat Kerja
Memastikan bahwa kebijakan di tempat kerja mendukung ibu menyusui sangat penting. Ini termasuk menyediakan cuti hamil dan cuti melahirkan berbayar, waktu istirahat untuk menyusui atau memompa ASI, serta akses ke penitipan anak yang terjangkau dan berkualitas. - Konseling untuk Ibu Menyusui
Dukungan melalui konseling oleh tenaga ahli, seperti konselor laktasi, sangat diperlukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk membantu ibu menyusui menjalani proses menyusui dengan lebih baik. - Edukasi Masyarakat
Edukasi kepada masyarakat tentang manfaat menyusui bagi ibu dan anak sangat penting untuk meningkatkan jumlah bayi yang mendapat ASI. Pengetahuan yang cukup akan manfaat ASI dapat mengubah pandangan masyarakat dan meningkatkan dukungan bagi ibu menyusui. - Pengaturan Promosi Susu Formula
Memperketat regulasi mengenai promosi produk pengganti ASI atau susu formula, termasuk strategi pemasaran digital, untuk memastikan bahwa ibu tidak terpengaruh oleh promosi yang tidak tepat dan tetap memilih ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi.
Manfaat ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan awal yang sempurna bagi bayi, mengandung semua nutrisi, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka selama enam bulan pertama. Pada periode ini, bayi tidak memerlukan cairan atau makanan tambahan lainnya.
ASI tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi anak selama tahun pertama dan kedua kehidupan, memenuhi setidaknya setengah atau lebih dari kebutuhan gizinya. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang efektif dalam melawan infeksi dan menjaga kesehatan anak.
ASI tidak hanya menyediakan kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga melindunginya dari penyakit. Komposisi nutrisi dalam ASI berada pada tingkat optimal dan memiliki bentuk yang paling sesuai untuk tubuh bayi. ASI juga kaya akan zat-zat yang mendukung pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf, keunggulan yang tidak dapat disaingi oleh susu formula yang dibuat dengan teknologi modern.
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, pemberian ASI kepada bayi menawarkan banyak manfaat, seperti menurunkan risiko penyakit infeksi pada bayi dan mencegah penyakit non-infeksi seperti obesitas, malnutrisi, dan asma.
ASI juga dapat meningkatkan IQ dan EQ anak serta memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Bayi merasa aman dalam dekapan ibu, mendengarkan detak jantung, dan merasakan sentuhan lembut ibu selama menyusui.
Data menunjukkan bahwa angka kematian (mortalitas) dan angka kejadian penyakit (morbiditas) pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima ASI.
Dengan dukungan yang tepat, diharapkan semakin banyak ibu yang dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan.