Ragam  

Serat Nanas Subang, Hasilkan Karya Kreatif dan Pundi Rupiah

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Dekranasda Kabupaten Subang bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bandung Barat menggelar pelatihan kelompok tenun pada Senin (21/8/2024).

Pelatihan berbasis kompetensi tersebut mengangkat tema “Fashion Technology, Penenun Tradisional Motif Tenun Datar dengan Alat Tenun Gedogan”.

Sub koordinator pelatihan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bandung Barat Asep Saeful Muharam menyampaikan pelatihan ini untuk menciptakan kompetensi peserta pelatihan pada bidang fashion teknologi tailor made dengan bahan utama dari serat nanas di mana nanas adalah komoditi utama dari Kabupaten Subang.

BPP Bandung Barat merupakan mitra dan pembina bagi Kabupaten Subang dan 5 Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Jawa Barat, yakni Disnaker Kabupaten Cirebon, kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung dan kabupaten Bandung Barat.

Pelatihan yang kini dilaksanakan merupakan salah satu upaya meningkatkan kompetensi masyarakat sehingga dapat bersaing dan mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari.

“Pelatihan ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kompetensi warga. Mudah-mudahan ini bisa kita kolaborasikan,” katanha

Pj. Bupati Subang Imran berharap pelatihan tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru serta membuat produk-produk baru yang dapat membawa nama baik Subang.

“Dengan hasil pelatihan ini bisa menciptakan lapangan kerja yang baru bagi anak-anak kita yang ada di Subang dan tentunya produk-produk yang dihasilkan nantinya itu bisa membawa nama Subang ke arah yang lebih baik lagi,” kata Imran

Imran berkeinginan kuat Subang memiliki produk tenun khas yang kedepannya dapat dikembangkan dan menjadi salah satu produk unggulan. Hal tersebut didasari karena Subang memiliki serat nanas yang memiliki potensi yang besar untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai produk khas Subang dan dapat memperkaya khasana budaya di Jawa Barat.

“Kita punya potensi yang luar biasa, kita punya serat nanas yang sampai saat ini belum optimal kita gunakan. Dan saya berharap dengan kita padukan ini dengan tenun songket, itu bisa menjadi produk unggulan di Subang dan bisa memperkaya khasana budaya yang ada di Jawa Barat,” katanya

Pelatih kelompok tenun, Ilham Zhuliansyah mengungkapkan proses pembuatan karya ini tanpa mencampur serat tersebut dengan material lain, serat tanaman nanas dapat digunakan langsung sebagai bahan baku tekstil sebagai benang pakan untuk tenun.

“Silahkan berkreasi dengan serat nanas untuk mendapatkan nilai tambah sekaligus menyelamatkan lingkungan dengan penurunan emisi karbon dioksida (CO2) akibat dari pembakaran daun nanas pasca panen,” jelasnya

Selain itu juga bahan serat nanas dapat diolah menjadi bahan tekstil ramah lingkungan (green textilles), serat daun nanas merupakan salah satu serat alam yang tergolong dari jenis serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan.

Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas yang diekstraksi, salah satunya memanfaatkan limbah daun nanas

Praktek kelompok tenun ini yang dilaksanakan dari tanggal 19 Agustus S/d 14 September ini akan membuat tenun dua motif yaitu selendang dengan ukuran 60x200cm dan sarung 90x180cm.