Awal Agustus lalu, dikejutkan dengan berita Andre Taulany dan istrinya, Rien Wartia Trigina atau akrab disapa Erin, yang diberitakan tengah dalam proses cerai.
Maklum saja, bidak rumah tangga tangga mereka tidak terdengar permasalahan serius. Namun, namanya juga jodoh, pasangan yang menikah pada 2005, pasangan suami istri tersebut mengaku sudah tidak cocok satu sama lain.
Berita soal biduk rumah tangga artis yang wajahnya hilir mudik di Lapor Pak! itu ada kesamaan dengan Pilkada Subang 2024 ini. Tiga kontestan yang saat ini bakal manggung di Pilkada Subang itu, dulunya bersatu dan harmonis, kini berseteru dan adu startegi.
Yes, Tiga Nama ini: Asep Rochman Dimyati (ARD), Ruhimat dan Agus Masykur, pada Pilkada 2018 lalu berada di satu gerbong. ARD menjadi Ketua Timses pasangan Jimat Akur (Ruhimat-Agus Masykur) pada Pilkada 2024 ini dan sukses mengantarkan Paslon Jimat Akur di singgasan Pendapa Subang.
Sebagai Ketua Timses, ARD punya kontribusi besar utuk kemenangan Paslon Jimat-Akur di Pilkada 2018 lalu. Bahkan bersama tokoh lainnya, ARD ikut menggodok dan merumuskan program 9 Jawara yang menjadi program andalan Jimat Akur.
Namanya juga jodoh, hanya Allah yang tahu, eh namanya juga ambisi, mereka yang punya. Pada Pilkada 2024 ini mereka berseteru. Ketiga tokoh ini berkompetisi untuk bisa menjadi terbaik di Kabupaten Subang.
Pada Pilkada ini, ARD maju dengan Lina Marliana, Ruhimat menggandeng Aceng Kudus dan Agus Masykur istiqamah sebagai wakil dengan mendampingi Reynaldi dari Golkar.
Asep Rochman Dimyati-Lina Marliana (ASLINA) diusung NasDem, PKB dan PPP; H Ruhimat-Aceng Kudus (JIMATAKU) diusung Gerindra, Demokrat dan PAN; dan Reynaldi-Agus Mastykur Rosyadi (RELIGIUS) diusung Partai Golkar, PDIP dan PKS.
Untuk maju di Pilkada Subang, mereka dibackup para mantan Bupati Subang. Sebut saja Paslon ASLINA, langsung dipimpin Mantan Bupati Eep Hidayat; Paslon Jimat-Aku dibackup Mantan Bupati Imas Aryumningsih dan Paslon Religius menurunkan Mantan Bupati Ojang Sohandi sebagai Panglima Temputnya.
Pertanyaanya, apakah ARD mampu memenangkan dirinya; Ruhimat sukses tanpa strategi yang dilancarkan ARD, dan Agus Masykur tetap berjaya ketika berpisah dari Ruhimat?
Terlepas dari itu semua, Pilkada Subang Harus bisa menjadi Jimat (kekuatan) untuk menghadirkan Subang yang Asli (fundamen) dan menghormati kearifan lokal dengan memperkuat nilai-nilai religius dan moralitas di tengah era industrialisasi
Apapun, Pilkada hanya sarana untuk memilih Pemimpin, tidak hanya terbaik, tapi pemimpin yang bertanggung jawab atas yang dipimpinnya (bukan golongannya).
Siapapun yang nantinya terpilih, tidak ada kepentingan terhebat kecuali mementingkan Subang…
Selamat Berpilkada dengan Hepi dan Kopi…
Annas Nashrullah, _Penulis adalah Pecinta Kopi dan Admin Medsos BabeMude_