SUBANG, TINTAHIJAU.com – Mau tahu rahasia kebun yang subur dan sehat tanpa harus bergantung pada pupuk kimia? Nah, jawabannya adalah kompos dari kotoran hewan.
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya.
Kotoran sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan kompos karena kotoran sapi mengandung unsur hara, antara lain nitrogen 0,33 %, fosfor 0,11 %, kalium 0,13 %, kalsium 0,26 %.
Apa saja sih yang diperlukan untuk membuat kompos dari kotoran sapi? Yuk kita simak!
- Kotoran sapi, sebanyak 800 kg.
- Sekam padi, sebanyak 200 kg.
- Molases, sebanyak 2,5 liter.
- Air secukupnya.
- Dekomposer (stordec) sebanyak 2,5 kg.
- 2 buah cangkul dan 2 buah sekop.
- Terpal untuk menutuo adukan kompos.
- 2 buah em ber untuk mengambil air dan mengencerkan molases.
- Karung untuk mengemas kompos.
Berikut cara pembuatan kompos dari kotoran sapi. Yuk kita intip!
- Siapkan bahan kompos kotoran sapi pada bagian bawah dan sekam padi dibagian atasnya.
- Kemudian, taburkan Dekomposer (stardec) secara merata.
- Lalu, Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan kompos kotoram sapi dan aaduk bahan kompos sampai rata.
- Atur kelembaban di 60 persen, dapat di cek dengan cara apabila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah, apabila kurang lembab dapat ditambah air secukupnya.
- Bahan yang sudah diaduk kemudian ditutup dengan terpal.
- Proses pembalikan dilakukan setiap minggu.
- Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas maka terjadi proses pengomposan.
- Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu, setelah tiga minggu kompos kotoran sapi dapat kembali di cek, apabila bahan kompos tidak panas dan tidak bau berarti kompos kotoran sapi sudah jadi dan siap digunakan.
Adapun kotoran sapi yang baik memiliki cir-ciri seperti warna kompos coklat kehitaman, apabila ditekan dengan lunak maka gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.
Selain itu, aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau bau humus hutan. Dan apabila dipegang dan dikepal maka kompos akan menggumpal.