Ragam

IDI Dukung Susu Ikan Atasi Stunting dan Penuhi Gizi Anak

×

IDI Dukung Susu Ikan Atasi Stunting dan Penuhi Gizi Anak

Sebarkan artikel ini
Susu Ikan (Sumber: Dok. KemenKopUKM)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam mengatasi masalah gizi anak, khususnya terkait program penanganan stunting.

Salah satu upaya terobosan yang didukung adalah produk “susu ikan,” yang akan menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi, mengungkapkan bahwa susu ikan bisa menjadi solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi angka stunting di Indonesia.

“Ini merupakan upaya peningkatan kualitas kesehatan, khususnya untuk anak-anak terkait stunting,” ujar Adib dalam sesi media briefing yang digelar oleh PB IDI.

Susu ikan, yang kaya akan omega-3, memiliki kandungan gizi yang lebih unggul dibandingkan dengan susu sapi. Omega-3 pada susu ikan tidak hanya baik untuk perkembangan otak anak, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan memiliki sifat anti-inflamasi.

Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting Kesehatan Ibu dan Anak serta SDG’s PB IDI, Agussalim Bukhari, menegaskan bahwa omega-3 yang terkandung dalam susu ikan lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.

Produk susu ikan juga menawarkan solusi bagi anak-anak yang memiliki intoleransi laktosa terhadap susu sapi. Kandungan hidrolisat protein ikan yang rendah laktosa membuatnya aman dikonsumsi oleh anak-anak dengan alergi susu sapi. Agus menjelaskan, berbagai jenis ikan, seperti ikan gabus, lele, salmon, dan ikan teri, dapat diolah menjadi susu ikan yang kaya akan albumin dan lemak baik.

Meski demikian, proses pembuatan susu ikan yang menggunakan teknik pemanasan dapat mengurangi kandungan gizinya hingga 50 persen.

Oleh karena itu, penting untuk menambahkan sumber gizi lain seperti lauk berprotein, sayuran, dan buah-buahan untuk melengkapi asupan nutrisi anak. Selain itu, susu ikan juga memerlukan fortifikasi dengan vitamin dan mineral yang hilang selama proses produksi.

IDI berharap agar masyarakat mendukung program pemerintah ini demi tercapainya peningkatan gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia.