Ragam

Mengenal Bangunan Benteng Peninggalan Era Kolonial di Sumedang

×

Mengenal Bangunan Benteng Peninggalan Era Kolonial di Sumedang

Sebarkan artikel ini

SUMEDANG, TINTAHIJAU.com – Di balik keindahan alam Jawa Barat, ternyata ada beberapa benteng bersejarah era kolonial di Jawa Barat.

Setiap benteng memiliki kisah perjuangan dan strategi militer masa lampau, dibangun di lokasi-lokasi strategis seperti dataran tinggi, lembah dan gunung.

Nah, di bawah ini adalah beberapa bangunan benteng era kolonial yang ada di Kabupaten Sumedang!

  • Benteng Pasir Kolecer

Seperti semua benteng yang dibangun di Jawa Barat, Benteng Pasir Kolecer juga hanya terlihat bagian mukanya saja.

Sebagian besar benteng tertutup gundukan tanah, sehingga membentuk sebuah bukit. Ada dua buah benteng yang dibuat Belanda di daerah Pasir Kolecer.

Bangunan benteng pertama memiliki tinggi sekitar 4 meter, dengan ketebalan sekitar 60 cm. Bagian dalam benteng terdapat ruangan dengan ukuran sekitar 3×2,5 meter.

Pada bagian benteng terdapat pintu dengan ukuran 1×2 meter dengan bagian atas pintunya berbentuk melengkung.

Benteng yang kedua memiliki ukuran yang lebih besar, ruangannya memiliki ukuran sekitar 3×2,5 meter dan pada bagian atasnya terdapat cerbong asap.

Kedua benteng ini difungsikan sebagai peristirahatan dari para perwira dan juga tempat untuk menyimpan senjata dan amunisi.

  • Benteng Gunung Kunci

Benteng Gunung Kunci memiliki penampakan seperti sebuah bukit yang alami.

Bentengnya dibangun di puncak gunung dengan memanfaatkan bentukan alam dengan membangun benteng di bawah tanah sehingga akan tersamarkan sehingga tampak seperti bukit biasa bagi orang yang melihatnya.

Bentengnya yang dibuat dengan menyerupai bukit bertujuan serta berada di puncak bukit, tentunya agar mereka mudah untuk mengamtai pergerakan musuh.

Pada bagian benteng juga terdapat bagian menjorok ke arah luar di bagian utara dan selatan, yang diperkirakan sebagai tempat untuk meriam.

  • Benteng Palasari

Bangunan benteng Belanda yang terdapat di Gunung Palasari ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1913-1917. Posisinya yang berada di tempat tinggi seingga diperkirakan bentengnya berfungsi untuk mengawasi, selain juga digunakan sebagai gudang mesiu dari tentara Belanda.

Bangunannya terdiri dari delapan buah benteng dengan tembok bentengnya memiliki ketebalan sekitar 60 cm.

Setiap ruangan di dalam benteng memiliki ukuran sekitar 2×3 meter, dengan pintu dan jendela. Jumlah keseluruhan ruangannya terdapat 27 ruangan dan terlihat kokoh.

Itulah ulasan tentang bangunan benteng peninggalan era kolonial di Sumedang Jawa Barat.

Sumber: Disperkim Jabar