Pemerintahan

DPR RI Apresiasi Pembebasan Pilot Susi Air Tanpa Kekerasan

×

DPR RI Apresiasi Pembebasan Pilot Susi Air Tanpa Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens, akhirnya berhasil dibebaskan setelah 1,5 tahun disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya di wilayah Nduga, Papua, Sabtu (21/9/2024). (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyampaikan apresiasi atas keberhasilan pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama 17 bulan. Pembebasan ini dinilai sebagai pencapaian penting yang dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2024.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI pada Minggu (22/9/2024), mengungkapkan rasa salutnya terhadap kerja keras Satgas. “Saya memberikan apresiasi atas kerja Satgas Operasi Damai Cartenz 2024. Satgas sudah bekerja dengan berbagai dinamika,” ujar Abdul Kharis.

Ia menambahkan bahwa pencapaian ini luar biasa, terutama karena dilakukan tanpa menggunakan pendekatan keras atau kekerasan. “Satu kata atas keberhasilan tersebut yaitu salut dan apresiasi setinggi-tingginya,” tambahnya.

Keberhasilan pembebasan ini dicapai melalui pendekatan kemanusiaan, dengan mengedepankan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah, dan bahkan keluarga dari pimpinan tertinggi KKB, Egianus Kogoya. Melalui strategi komunikasi yang efektif, Satgas berhasil memastikan pilot dapat kembali dengan selamat.

Abdul Kharis juga berharap bahwa pendekatan kemanusiaan seperti ini bisa menjadi contoh dalam penanganan konflik di masa depan. “Pendekatan humanis ini tidak hanya untuk Papua, tetapi harus menjadi standar di seluruh Indonesia. Pihak keamanan harus mengedepankan soft approach dalam setiap penyelesaian konflik,” tutupnya.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pendekatan yang lebih humanis dan penuh komunikasi bisa menjadi kunci dalam meredakan konflik dan menyelamatkan nyawa, tanpa harus melalui kekerasan.