CIAMIS, TINTAHIJAU.com – Dalam rangka mendukung peningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Barat, Kepala Dinas Distanhorti Jabar Dadan Hidayat didampingi Kabid PSP Ujang Suhadi melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Penyaluran Pupuk Bersubsidi yang dilakukan disejumlah Kios Pupuk di Kabupaten Ciamis pada, Senin (7/10/2024).
Tim Pemprov Jabar didampingi Tim Bidang PSP DPKP Kab. Ciamis, Pupuk Indonesia, dan Penyuluh Pertanian bersama-sama melaksanakan kegiatan Monev Penyaluran Pupuk Bersubsidi di sejumlah kios pupuk yang tersebar di berbagai kecamatan.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka menggali informasi terhadap rendahnya serapan pupuk Jawa Barat.
Dimana realisasi penyaluran pupuk subsidi Jabar pada periode Januari – September 2024 sebesar 51,77% untuk Pupuk Urea dan 51,35% untuk Pupuk NPK.
Dari permasalahan tersebut perlunya kolaborasi bersama dalam menyelesaikan persoalan tersebut, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi pupuk bersubsidi kepada petani berjalan sesuai sesuai azas 6 (enam) Tepat.
Yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Jenis, Tepat Tempat, Tepat Mutu, dan Tepat Harga.
Tim Monev mengunjungi kios-kios pupuk untuk mengecek stok, pencatatan administrasi, dan kepatuhan terhadap HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, tim juga berkoordinasi dengan petugas kios dan kelompok tani untuk mendapatkan informasi mengenai kelancaran distribusi serta kendala yang dihadapi dalam proses penyaluran.
Dari hasil evaluasi, ditemukan bahwa penyebab utama dari rendahnya serapan pupuk subsidi diakibatkan fenomena iklim El-Nino yang mengakibatkan pergeseran tanam.
Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap penggunaan pupuk, yang mana bahwa puncak pemakaian pupuk yang seharusnya dilakukan pada bulan Februari dalam iklim normal menjadi bergeser antara bulan November – Januari.
Semoga dengan adanya bantuan irigasi perpompaan dan pompanisasi tentunya menjadi solusi dalam menyelesaikan kekeringan yang melanda sehingga akan selaras dengan percepatan penyerapan pupuk bersubsidi.