TikTok Dituduh Memicu Kecanduan dan Gangguan Mental, Terutama Pengguna Muda

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Para eksekutif dan karyawan TikTok dilaporkan telah menyadari bahwa fitur-fitur dalam aplikasi tersebut mendorong penggunaan yang kompulsif dan berdampak buruk terhadap kesehatan mental, khususnya bagi kaum muda.

Temuan ini berdasarkan laporan dari NPR yang menyebutkan bahwa TikTok menghadapi gugatan dari lebih dari selusin negara bagian di Amerika Serikat, yang menuduh platform ini memberikan klaim yang menyesatkan terkait keamanannya bagi anak-anak.

Jaksa Agung Kentucky, Russell Coleman, menyatakan bahwa TikTok dirancang khusus sebagai “mesin kecanduan” yang menargetkan anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan pengendalian diri.

Gugatan tersebut menyoroti bahwa TikTok memanfaatkan algoritma yang dapat menjebak pengguna, terutama remaja, dalam siklus penggunaan yang berlebihan, yang berdampak pada kesehatan mental mereka.

Sebagian besar dokumen yang diajukan dalam gugatan ini telah disunting, namun dokumen dari Kentucky secara keliru tidak seluruhnya disunting dengan benar. Dari dokumen ini, terungkap bahwa penelitian internal TikTok sendiri menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi ini dapat memicu gangguan kecemasan, gangguan tidur, dan masalah relasi dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman.

Walaupun TikTok telah menyediakan alat bantu berupa fitur manajemen waktu, efektivitasnya dalam mencegah penggunaan berlebih oleh remaja sangat minim. Batas waktu 60 menit yang ditetapkan ternyata tidak cukup untuk membatasi penggunaan. Bahkan, pengguna remaja masih menghabiskan rata-rata 107 menit per hari di platform ini.

Penelitian internal TikTok juga menemukan bahwa pengguna cenderung tersedot ke dalam “filter bubble” negatif hanya dalam waktu 30 menit penggunaan. Algoritma TikTok dapat membawa pengguna ke dalam lingkungan konten yang berfokus pada tema-tema menyakitkan dan sedih, seperti akun “painhub” dan “sadnotes,” yang memperburuk kondisi mental mereka.

TikTok sendiri mengklaim tengah berupaya untuk memoderasi konten negatif di platformnya, namun tantangan moderasi ini masih jauh dari sempurna. Banyak konten yang tidak pantas tetap lolos dari pengawasan dan terus beredar di aplikasi, mengundang kekhawatiran lebih lanjut dari para orang tua, pengajar, dan pakar kesehatan mental.

Perkembangan gugatan terhadap TikTok ini menjadi pengingat bagi orang tua dan pihak terkait untuk lebih waspada terhadap dampak penggunaan aplikasi terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja.

Sumber: Engadget

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini