JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pada Rabu, 6 November 2024, Donald Trump resmi mengamankan kemenangannya dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) setelah meraih 277 suara elektoral. Jumlah tersebut terus bertambah hingga mencapai 294 suara elektoral, mengalahkan pesaingnya, Kamala Harris, yang hanya memperoleh 223 suara. Dengan kemenangan ini, Trump akan kembali menjabat sebagai Presiden AS untuk periode kedua, setelah sebelumnya kalah dalam Pilpres 2020.
Trump, calon presiden dari Partai Republik, telah mengklaim kemenangan politik pada malam sebelumnya, 5 November 2024, di hadapan ribuan pendukungnya di West Palm Beach, Florida. Dalam pidatonya, ia mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika yang telah memilihnya dan berjanji untuk membantu negara ini pulih. Ia juga menekankan tekadnya untuk memperbaiki masalah perbatasan, yang telah menjadi salah satu prioritas utama dalam kampanyenya. “Kita akan membuat Amerika hebat lagi,” ujarnya, mengulang slogan ikonik kampanyenya.
Keberhasilan Trump dalam meraih suara elektoral melebihi batas minimum yang diperlukan, yakni 270 suara, menunjukkan dominasi Partai Republik dalam pemilihan kali ini. Di sisi lain, Kamala Harris, wakil presiden yang juga mencalonkan diri dari Partai Demokrat, belum memberikan respons resmi terhadap hasil sementara ini, meskipun ia sudah mengucapkan selamat kepada Trump dalam sebuah percakapan pribadi.
Di luar arena pemilihan, suasana kemenangan Trump terlihat sangat meriah di luar Palm Beach Convention Centre, dengan para pendukungnya merayakan di jalanan. Fatima Henges, seorang pendukung Trump, menyatakan kegembiraannya dengan mengatakan, “Kami tidak ingin pulang, tetapi kami harus bekerja besok.” Pendukung lainnya, Roselba Morales, seorang imigran asal Meksiko, menyebut kemenangan ini sebagai kabar baik untuk perdamaian dan keamanan di Amerika.
Trump, yang kalah dalam Pilpres 2020 melawan Joe Biden, kini bersiap untuk kembali memimpin negara yang telah lama menjadi pusat perdebatan politik dunia. Slogan kampanyenya yang terkenal, “Make America Great Again,” seakan menjadi janji yang akan kembali diuji dalam masa pemerintahannya yang kedua.
Kemenangan Trump juga disambut dengan ucapan selamat dari berbagai pemimpin dunia, termasuk mantan Presiden Barack Obama, yang meskipun memiliki perbedaan pandangan dengan Trump, tetap menghargai prinsip demokrasi dan pengalihan kekuasaan yang damai. Di Eropa, pemimpin seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga mengungkapkan kesiapan mereka untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru ini.
Dengan pelantikan yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025, dunia menanti langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Trump dalam menghadapi tantangan domestik dan internasional, serta bagaimana kebijakan luar negeri Amerika akan berkembang selama masa jabatan kedua ini.
Sumber: BBC