TUAL MALUKU, TINTAHIJAU.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo yang mengguncang perairan Tual, Maluku, pada Senin (11/11/2024) pukul 05:35 WIB. Gempa tersebut terasa di beberapa wilayah, namun tidak menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, pusat gempa berada di koordinat 4,78 Lintang Selatan dan 132,01 Bujur Timur, atau sekitar 125 kilometer barat laut Kota Tual, Maluku. Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Meskipun tergolong dangkal, gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, menjelaskan bahwa gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. “Tidak berpotensi tsunami,” tegas Djati dalam keterangannya yang dikutip dari Kompas.com.
Meskipun tidak ada potensi tsunami, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Pihak BMKG mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan, mengingat wilayah Maluku merupakan area dengan aktivitas seismik tinggi.
Beberapa langkah yang dianjurkan kepada masyarakat meliputi:
- Tetap tenang dan tidak panik.
- Mewaspadai potensi terjadinya gempa susulan.
- Memastikan bangunan tempat tinggal aman dan tidak retak akibat gempa.
- Mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang.
- Mempersiapkan rencana evakuasi jika diperlukan.
Wilayah Maluku dikenal sebagai daerah dengan aktivitas seismik yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh posisi geografisnya yang berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Interaksi ketiga lempeng ini menciptakan kondisi geologi yang kompleks, dengan berbagai patahan aktif di sekitarnya.
Secara tektonik, wilayah ini mengalami proses subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia menujam ke bawah Lempeng Eurasia dan bertemu dengan Lempeng Pasifik. Proses ini memicu aktivitas gempa yang cukup sering terjadi di sekitar Maluku.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Maluku. Pihaknya akan memberikan pembaruan informasi jika terjadi gempa susulan atau perubahan kondisi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tetap mendapatkan informasi dari sumber yang resmi.
Dengan tingginya aktivitas gempa di wilayah ini, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana.