JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengumumkan kolaborasi dengan beberapa produsen vaksin terkemuka di berbagai negara untuk mengembangkan vaksin tuberkulosis (TBC). Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat program pengendalian TBC di Indonesia, mengingat negara ini memiliki beban kasus TBC yang tinggi di dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa saat ini terdapat tiga kandidat vaksin TBC yang sedang didekati oleh Indonesia. “Ada 3 kandidat vaksin TBC yang kita dekati, ketiganya berasal dari negara yang berbeda,” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah pernyataan di Bali, Senin (11/11/2024).
Tiga Kandidat Vaksin TBC
Kandidat vaksin pertama merupakan hasil pengembangan dari Yayasan Bill & Melinda Gates bersama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), GlaxoSmithKline (GSK). Vaksin ini menggunakan teknologi protein rekombinan, yang dikembangkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC.
Kandidat vaksin kedua dikembangkan melalui kolaborasi antara perusahaan farmasi asal China, CanSino, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Vaksin ini menggunakan teknologi viral-vector, yang saat ini sudah memasuki tahap uji klinis fase pertama. Teknologi viral-vector memungkinkan vaksin untuk membawa materi genetik virus sehingga memicu respons imun dalam tubuh.
Sementara itu, kandidat vaksin ketiga merupakan hasil kerja sama antara perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dengan perusahaan farmasi Indonesia, Biofarma. Vaksin ini dikembangkan menggunakan teknologi mRNA, teknologi yang sebelumnya juga digunakan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Vaksin mRNA diyakini memiliki potensi besar dalam memberikan respons imun yang lebih efektif.
Dukungan Uji Klinis di Indonesia
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Indonesia akan berpartisipasi aktif dalam proses uji klinis untuk ketiga kandidat vaksin tersebut. “Kami juga akan berkontribusi untuk mengikuti proses uji klinis dari ketiga produsen vaksin TB tersebut,” ujar Menkes.
Vaksin yang dikembangkan ini nantinya akan ditujukan untuk berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Selain itu, vaksin ini akan diperuntukkan bagi individu yang belum terinfeksi maupun yang sudah terinfeksi virus TBC.
Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan TBC yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Tanah Air. Dengan adanya kerja sama internasional ini, diharapkan pengembangan vaksin TBC yang efektif dan aman dapat segera terwujud, guna menurunkan angka kasus TBC di Indonesia.