JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Mimpi buruk adalah pengalaman umum yang mungkin pernah dialami setiap orang. Namun, dalam beberapa kasus, mimpi buruk dapat berkembang menjadi gangguan serius yang dikenal sebagai nightmare disorder.
Gangguan ini terjadi ketika seseorang mengalami mimpi buruk secara berulang hingga mengganggu kualitas tidur, aktivitas harian, atau bahkan menimbulkan rasa takut untuk tidur.
Apa Itu Nightmare Disorder?
Nightmare disorder merupakan salah satu jenis parasomnia, yaitu gangguan perilaku tidur. Kondisi ini membuat penderita terus-menerus mengalami mimpi buruk yang intens selama fase rapid eye movement (REM) dalam tidur.
Meski sering terjadi pada anak-anak, nightmare disorder juga dapat dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan fisik maupun mental, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab Nightmare Disorder
Hingga kini, penyebab pasti nightmare disorder belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan ini meliputi:
- Trauma
Peristiwa traumatis, seperti perundungan, pelecehan fisik, atau pelecehan seksual, sering kali menjadi pemicu mimpi buruk yang berulang. Trauma ini dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang sering dikaitkan dengan nightmare disorder. - Stres
Stres memicu aktivitas otak yang berlebihan, bahkan saat tidur. Kondisi ini membuat mimpi buruk menjadi cara otak memproses emosi negatif yang kuat. - Gangguan Tidur
Masalah tidur seperti sleep apnea, insomnia, narkolepsi, dan sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) dapat memicu terjadinya mimpi buruk yang berulang. - Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, terutama yang memengaruhi keseimbangan zat kimia di otak, dapat menyebabkan mimpi menjadi lebih intens dan menakutkan.
Cara Mencegah Nightmare Disorder
Meskipun tidak dapat dicegah sepenuhnya, nightmare disorder dapat diminimalkan melalui beberapa cara:
- Manajemen Stres
Mengelola stres dengan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran. Selain itu, menulis jurnal (journaling) juga efektif untuk meredakan rasa cemas. - Rutinitas Tidur yang Konsisten
Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan, dapat mengurangi gangguan tidur dan mencegah mimpi buruk. - Menghindari Fragmentasi Tidur
Fragmentasi tidur, yaitu terbangun berkali-kali di malam hari, dapat membuat otak lebih aktif dan memicu mimpi buruk. Menjaga lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu mengurangi gangguan ini.
Nightmare disorder adalah gangguan serius yang tidak hanya memengaruhi kualitas tidur tetapi juga kesehatan mental dan fisik seseorang. Dengan mengenali penyebab dan melakukan pencegahan seperti manajemen stres dan menjaga pola tidur, gangguan ini dapat dikelola dengan lebih baik. Jika mimpi buruk berulang terus mengganggu, konsultasi dengan tenaga medis atau ahli tidur sangat disarankan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.





