Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang nomor urut 02, Reynaldy Putra Andita–Agus Masykur Rosyadi (Religius), mengejutkan warga subang dengan berhasil meraih keunggulan signifikan atas dua pasangan lainnya, yaitu nomor urut 1, Ruhimat-Aceng Kudus, dan nomor urut 3, Asep Rochman Dimyati–Lina Marliana.
Merujuk hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh media center internal Religius, menggunakan data dari formulir C1 yang dikumpulkan para saksi di seluruh TPS di Kabupaten Subang hingga pukul 23 .45 WIB, pasangan Reynaldy–Agus tercatat unggul dengan perolehan suara sebesar 51,20%. Mereka meninggalkan pasangan Ruhimat–Aceng Kudus di posisi kedua dengan 35,62% suara, dan pasangan Asep Rochman Dimyati–Lina Marliana di urutan ketiga dengan 8,73% suara.
Proses hitung cepat tersebut telah mencakup 100 % dari total TPS, yaitu sebanyak 2.652 TPS dari total keseluruhan 2.652 TPS yang tersebar di 30 kecamatan di Kabupaten Subang.
Kemenangan pasangan Reynaldi-Agus Maskur (Religius) dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Subang 2024 menjadi sorotan publik. Pada awalnya, pasangan ini dipandang sebagai pihak yang kurang diunggulkan (underdog), mengingat hasil survei awal menunjukkan tingkat elektabilitas mereka lebih rendah dibandingkan pesaing utamanya yaitu Paslon nomor urut 1. Namun, berkat penerapan strategi politik yang tepat, kemampuan memahami kebutuhan masyarakat, serta pendekatan berbasis nilai-nilai religius, mereka berhasil membalikkan situasi dan meraih kemenangan
Tahap Awal: Elektabilitas Rendah dan Tantangan Awal
Melihat laman kotasubang.com survei awal 13/10/2024 menjelang Pilbup 2024 Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa paslon nomor urut 1 H. Ruhimat – Aceng Kudus akan menang telak pada pilkada Subang 2024. H. Ruhimat Aceng Kudus memiliki suara 67,7 persen, disusul Asep Rochman Dimyati dengan suara 16,8 persen, dan Reynaldi Putra dan Agus Masykur Rosyadi dengan suara 6,9 persen.
Selanjutnya yang terbaru melihat laman tintahijau.com Polling Institut mengeluarkan hasil survei yang dilakukan antara tanggal 6 -12 November 2024. Hasilnya, H. Ruhimat-Aceng Kudus, yang juga dikenal sebagai “Jimat-Aku”, adalah kandidat nomor satu dalam Pilkada Subang dengan kemenangan telak.
Sehubungan dengan pertanyaan, “Seandainya pemilihan langsung Bupati Subang dilaksanakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?”, hasilnya menunjukkan bahwa pasangan H. Ruhimat, S.Pd., M.Si. dan H. Aceng Kudus, S.P. unggul dengan dukungan sebesar 56,3%. Selanjutnya, pasangan Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, SIP. dan Agus Masykur Rosyadi, S.Si, M.M dengan dukungan 26,3 % sedangkan pasangan Asep Rochman Dimyati, S.H., M.H. dan Lina Marliana, S.KM mendapat dukungan sebesar 13.9%. Sisanya merupakan massa mengambang sekitar 3.5%.
Menunjukkan posisi Reynaldi-Agus berada di bawah pasangan-pasangan lain yang memiliki popularitas lebih tinggi. Menurut teori Electoral Pyramid dari Norris (2000), faktor visibility (ketenaran kandidat) menjadi salah satu elemen penting yang memengaruhi elektabilitas awal dalam pemilu, mengingat H. Ruhimat adalah pernah jadi orang nomor 1 di kabupaten subang (Bupati Incumben). Hal ini menjadi tantangan besar bagi pasangan Reynaldi-Agus yang secara populartitas tidak lebih baik di awal kampanye. Menjelang akhir November, pasangan Reynaldi-Agus Maskur (Religius) memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengembangkan strategi dan ide baru untuk kampanye mereka dengan tujuan meningkatkan elektabilitas.
Periode ini dimanfaatkan dengan baik dengan berbagai cara baru, seperti meningkatkan komunikasi langsung dengan masyarakat, mengadakan diskusi interaktif di tingkat desa, dan melibatkan tokoh agama dan komunitas lokal sebagai penggerak dukungan.
Selain itu, pasangan religius memperkuat strategi media digital mereka dengan membuat konten yang relevan untuk kampanye dan membahas masalah lokal. Kampanye digital ini bertujuan untuk menjangkau pemilih muda sambil memperkuat reputasi mereka sebagai pasangan yang memperhatikan kebutuhan zaman. Terbukti bahwa berbagai inovasi ini meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasangan nomor urut 02 tersebut, sehingga mereka dapat memperoleh lebih banyak suara saat pemungutan suara sangat penting.
Transformasi Kampanye: Pendekatan Religius dan Sosial yang Efektif
Kesuksesan pasangan religius adalah hasil dari pendekatan kampanye yang berpusat pada nilai-nilai religius yang sesuai dengan sifat masyarakat Subang. Metode ini sejalan dengan teori kepemilikan masalah oleh Petrocik (1996), yang menyatakan bahwa kandidat yang mampu menunjukkan masalah penting yang dekat dengan masyarakat akan memiliki peluang lebih besar untuk menang.
Pasangan ini juga secara aktif membangun narasi kepemimpinan yang berbasis nilai-nilai Islam, dengan menekankan program pembangunan berbasis spiritualitas. Hal ini menarik hati pemilih yang menginginkan pemimpin yang memiliki moralitas yang kuat. Mereka berhasil mendapatkan dukungan utama dari jaringan ulama, tokoh agama, dan komunitas pesantren.
Mereka juga menggunakan media digital secara strategis untuk berhasil. Pasangan ini berhasil menarik pemilih muda ke dalam kampanye mereka dengan memanfaatkan platform seperti media sosial dan forum online. Hal ini sesuai dengan teori efek media dari McCombs dan Shaw (1972), yang menekankan betapa pentingnya menetapkan agenda untuk membentuk pendapat publik.
Strategi Akhir: Mobilisasi, Mesin Politik dan Konsolidasi Dukungan
Menjelang akhir kampanye, pasangan Reynaldi-Agus Maskur (Religius) memanfaatkan kekuatan mesin politik yang kuat untuk mendapatkan dukungan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Subang. Pasangan ini berhasil menjangkau pemilih hingga tingkat desa terkecil dengan dukungan dari dua partai besar, Golkar dan PDIP, serta PKS, yang terkenal dengan jaringan kadernya yang militan.
Mesin politik PKS, khususnya, jurus utamanya yaiutu strategi direct selling, di mana kadernya secara aktif turun gunung bersosialisasi dengan kandidat melalui kunjungan langsung ke rumah warga, tokoh dan komunitas pedesaan. Pendekatan ini tidak hanya membantu kandidat menyampaikan tujuan dan visi mereka, tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat dengan komunitas pemilih dan pasangan religius mereka.
Pasangan Reynaldi-Agus Maskur (Religius) berhasil berkat dukungan logistik yang kuat, yang merupakan komponen penting dalam kemenangan mereka di Pilbup Subang 2024. Pasangan ini dapat melakukan kampanye yang besar dan terorganisir di seluruh Kabupaten Subang, termasuk daerah terpencil yang sulit dijangkau, berkat logistik yang baik. Di antara bantuan logistik ini adalah penyediaan alat peraga kampanye, mobilisasi tim pemenangan, dan pembiayaan untuk berbagai acara sosialisasi, seperti pertemuan dengan tokoh masyarakat, acara keagamaan, dan program bantuan langsung kepada komunitas lokal. Secara sepintas bagaimana alat peraga kampanye paslon no 2 ini sangat mendominasi terutama di pemasangan baligho dan stiker yang di pasang di mobil dan angkot yang beroperasi di kabupaten subang
Pasangan Religius dapat menerapkan strategi kampanye yang efektif dengan mudah berkat ketersediaan logistik yang kuat. Mereka memiliki kemampuan untuk memperluas jangkauan kampanye mereka untuk mencakup lebih banyak desa, sehingga pesan mereka dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Dengan logistik yang baik, tim pemenangan dapat mempertahankan konsistensi dan intensitas kampanye selama waktu penting menjelang hari pemungutan suara. Pasangan religius memiliki dasar yang kokoh untuk menang telak dalam Pilbup Subang 2024 berkat kemampuan logistik, mesin politik yang kuat, dan taktik komunikasi yang tepat.
Kesimpulan: Faktor Kunci Kemenangan Pasangan Religius
Kemenangan pasangan Reynaldi-Agus Maskur dalam Pilbup Subang 2024 menunjukkan bahwa integrasi strategi yang sesuai dengan sifat masyarakat, pengendalian masalah lokal, dan penggunaan teknologi media berhasil. Pendekatan mereka, yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Subang, membentuk empati dan kepercayaan publik. Selain itu, kemampuan mereka untuk memahami kebutuhan nyata masyarakat dengan mengatasi masalah lokal menunjukkan kemampuan mereka untuk membuat solusi praktis untuk masalah sehari-hari. Faktor logistik dan mesin politik yang seirama menjadi kekuatan besar dalam menghantarkan kemenangan kandidat.
Pasangan ini dapat memperkuat keberhasilan ini dengan mengembangkan strategi media baru dan menggunakan platform digital, yang memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak lapisan pemilih, termasuk generasi muda yang biasanya terabaikan dalam kampanye konvensional. Hasil ini, sesuai dengan teori Green dan Gerber (2004), menunjukkan bahwa pendekatan personal dan mobilisasi yang efektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil pemilu, bahkan lebih besar daripada hasil survei awal yang tidak selalu menunjukkan realitas politik di lapangan.
Kemenangan ini menunjukkan bahwa strategi politik yang cerdas berhasil itu juga memberikan pelajaran penting tentang bagaimana pendekatan yang berbasis nilai, humanis, dan relevan dengan konteks lokal dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Ke depan, pasangan Reynaldi-Agus akan menghadapi tantangan besar untuk mencapai tujuan mereka dan memastikan bahwa kemenangan mereka tidak hanya merupakan keberhasilan dalam pemilihan, tetapi juga merupakan langkah awal dalam membangun kepercayaan masyarakat melalui kepemimpinan yang bijaksana dan responsif.
Feri Rustandi, S.Pd., M.M, Penulis adalah Pemerhati Sosial – Kandidat Doktor UIN Bandung