Partipasi Pemilih Rendah, Aliansi Mahasiswa Hadiahi KPU dan Bawaslu Subang Boneka Mayat

SUBANG, TINTAHIJAUCOM – Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Menjaga Keutuhan Demokrasi Kabupaten Subang melakukan aksi unjuk rasa lanjutan untuk mengkritisi kinerja KPU dan Bawaslu kabupaten Subang pada pelaksanaan pilkada serentak tahun 2024 di depan kantor KPU dan Bawaslu pada Rabu, (18/12/2024).

Aksi tersebut untuk mengkritisi dan mengevaluasi kinerja kedua lembaga tersebut dalam mengawasi dan menyelenggarakan pilkada serentak tahun 2024.

Para mahasiswa menyoroti berbagai isu yang timbul seiring berakhirnya tahapan Pilkada baik Pilgub dan Pilkada.

Salah satu sorotan utama Mereka adalah rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan tahun 2024 di angka 70,34 % dibandingkan dengan pilkada 2019 di angka 82,9 %.

Mereka menilai, partisipasi masyarakat itu tidak seimbang lurus dengan anggaran yang diterima oleh KPU Subang yang seharusnya meningkat signifikan pada pilkada tahun 2024 ini.

Ketua Aliansi Iqbal Maulana dalam orasinya mendesak Bawaslu Subang untuk menunjukkan kinerjanya yang transparan dan tegas dalam menanggapi potensi pelanggaran pemilu yang terjadi di kabupaten Subang.

Mereka juga mendesak kejaksaan maupun Polres Subang yang masuk dalam GAKUMDU untuk tidak menutup mata dan telinga serta tidak tebang pilih atau ragu dalam mengungkap dugaan pidana pemilihan yang terjadi di Kabupaten Subang.

“Kami mempertanyakan dalam UU nomor 10 tahun 2016 pasal yang mengatur larangan politik uang, apakah terjadi di kabupaten Subang ?,” ujarnya.

Iqbal juga mendesak kepada KPU Kabupaten Subang dalam setiap tahapan pilkada mengumumkan angka partisipasi masyarakat yang rendah pada pilkada tahun 2024 ini.

Sebagai puncak kekecewaan aksi mahasiswa dalam keterangannya, Iqbal Maulana memberikan Boneka Mayat sebagai simbol protes terhadap matinya integritas dan kepedulian dari para penyelenggara pemilu.

“Ini adalah bukti bahwa hati, pendengaran dan mata mereka sudah tidak melihat kepentingan rakyat,” tutup Iqbal Maulana kepada media.

Dalam aksi ini juga mereka melakukan doa bersama dan mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian untuk menjaga agar jalannya demonstrasi tetap kondusif.