SOLO, TINTAHIJAU.com – Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), merespons tuduhan yang menyebut dirinya sebagai salah satu pimpinan terkorup dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Dalam pernyataannya di Solo, Jawa Tengah, Selasa, Jokowi menanggapi tuduhan tersebut dengan mempertanyakan dasar dan bukti yang mendasari klaim tersebut.
“Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa?” ujar Jokowi kepada wartawan.
Ia menegaskan bahwa pihak yang mengeluarkan tuduhan tersebut harus dapat membuktikan kebenarannya.
“Ya dibuktikan, apa,” tambahnya.
Jokowi juga menyinggung maraknya fitnah dan framing negatif yang dialamatkan kepadanya belakangan ini. Menurutnya, tuduhan tanpa bukti yang jelas semakin sering muncul.
“Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan?” kata Jokowi.
Ketika ditanya apakah ada muatan politis di balik tuduhan ini, Jokowi hanya tertawa dan meminta wartawan untuk menelusuri lebih lanjut.
“Ya ditanyakan saja. Orang bisa pakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai,” ujarnya.
Jokowi menambahkan bahwa berbagai pihak bisa menggunakan berbagai wadah, termasuk organisasi masyarakat (ormas), untuk melontarkan tuduhan yang dinilainya sebagai framing jahat.
“Bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu ya,” kata Jokowi.
Sebelumnya, OCCRP merilis daftar tokoh dunia yang dinominasikan sebagai pimpinan paling korup pada tahun 2024. Selain Jokowi, nama-nama lain yang masuk dalam daftar tersebut di antaranya Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.