Patrick Kluivert Diminta Buktikan Diri oleh Ultras Garuda

Poster sambutan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. (Sumber: PSSI)

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia asal Belanda, tidak mendapat sambutan hangat dari Ultras Garuda, kelompok suporter fanatik Timnas Indonesia. Alih-alih disambut dengan euforia, Kluivert justru mendapat tantangan untuk membuktikan kemampuan dan dedikasinya bagi kemajuan Tim Garuda.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Ultras Garuda menyampaikan pesan tegas kepada Kluivert. Mereka menegaskan tidak peduli dengan latar belakang pelatih berusia 48 tahun itu, melainkan lebih mengutamakan hasil nyata bagi prestasi tim nasional.

“Kami mengetahui kehadiran Anda, @patrickkluivert9. Maaf, tidak ada karangan bunga yang menyambut Anda. Sebaliknya, kami mendukung Anda untuk membuktikan kerja keras Anda dan fokus mencapai keunggulan untuk tim nasional kami,” tulis Ultras Garuda. Mereka menambahkan, “Kami tidak peduli dari mana Anda berasal; yang penting adalah memberikan hasil!”

Sikap dingin Ultras Garuda tidak hanya ditujukan kepada Kluivert, tetapi juga kepada PSSI terkait pemecatan Shin Tae-yong (STY). Pelatih asal Korea Selatan itu diberhentikan setelah gagal membawa Timnas Indonesia berjaya di Piala AFF 2024, meskipun kontraknya baru saja diperpanjang hingga 2027. Keputusan mendadak ini memicu pertanyaan dari Ultras Garuda, yang meminta penjelasan resmi dari federasi.

Dalam kurun waktu hanya dua hari pasca pemecatan Shin Tae-yong, PSSI langsung menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia dengan durasi kontrak dua tahun. Keputusan ini memunculkan harapan sekaligus skeptisisme di kalangan pecinta sepak bola nasional.

Rekam Jejak Kluivert di Dunia Kepelatihan

Meski namanya besar sebagai mantan pemain klub-klub elite seperti Ajax, AC Milan, Barcelona, dan Valencia, karier Kluivert sebagai pelatih belum mencatatkan prestasi gemilang. Ia pernah menjadi asisten Louis van Gaal di Piala Dunia 2014 dan melatih tim muda Ajax serta beberapa klub dan tim nasional seperti Kamerun dan Curacao. Terakhir, ia menangani Adana Demirspor, klub asal Turki.

Belum adanya gelar bergengsi dalam catatan kepelatihan Kluivert membuat tantangan di Timnas Indonesia menjadi ujian besar baginya. Dengan tekanan tinggi dari Ultras Garuda dan publik sepak bola Tanah Air, Kluivert harus mampu menunjukkan hasil nyata demi membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Sebagai pelatih anyar, Kluivert menghadapi tantangan berat untuk memenuhi ekspektasi. Bukan hanya untuk memperbaiki performa Timnas Indonesia, tetapi juga untuk menjawab keraguan yang datang dari para suporter setia. Perjalanan Kluivert di Timnas Indonesia akan menjadi cerita yang dinanti, apakah ia mampu membawa Garuda terbang tinggi atau justru tersandung di tengah jalan.

Kini, semua mata tertuju pada langkah awal Kluivert. Sejauh mana ia dapat menjawab tantangan dari Ultras Garuda dan mencatatkan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia? Waktu yang akan menjawab.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini