SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Di tengah euporia kehadiran Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), ribuan anak di Kabupaten Subang justru putus sekolah.
Berdasarkan catatan, hingga tahun 2024 ada sekitar 21.000 anak di Subang alami putus sekolah. Namun secara perlahan sudah bisa ditekan dengan berbagai program pendidikan seperti PKBM.
“Untuk mengatasi anak putus sekolah di Subang, Disdikbud telah membentuk Satgas di tiap kecamatan. Satgas bertugas untuk membantu anak-anak putus sekolah agar bisa kembali sekolah,” ujar Kadisdikbud Subang Nunung Suryani, Senin(13/01/2025).
Menurut Nunung, Kebanyakan anak putus sekolah di Subang tak bisa melanjutkan pendidikan baik yang sudah lulus SD ke SMP maupun lulus SMP ke SMA/SMK.
Umumnya mereka yang putus sekolah di Subang tak bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi karena faktor ekonomi keluarga.
Untuk mengatasi hal tersebut, agar anak bisa punya Ijazah untuk melamar kerja, pihak Disdikbud elah membuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“PKBM ini bertujuan agar anak putus sekolah bisa mengambil program kesetaraan paket A,B, maupun C sehingga mereka bisa mendapatkan ijasah,” ujar Nunung.
Nunung menyebut Ijazah ini sangat perlu bagi anak-anak putus sekolah agar mereka bisa melamar kerja.
Terlebih Kabupaten Subang ke depan akan menjadi kota Industri dengan berdirinya 2 Kawasan Ekonomi Khusus sehingga jangan sampai anak putus sekolah ini jadi penonton.
“Anak putus sekolah kita upayakan untuk mengambil paket program kesetaraan dan pendidikan non formal seperti kursus agar mereka punya keahlian,” tuturnya.
Nunung berharap ke depan tak ada lagi anak di Subang yang putus sekolah baik oleh faktor ekonomi maupun pergaulan lingkungan.
“Tentunya kita harapkan selain dibantu oleh program pemerintah seperti Program Indonesia Pintar(PIP), tentunya kita juga berharap akan ada bapak asuh yang membantu menyekolahkan anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
sumber: tribunjabar