Megapolitan

Dua Pendaki Meninggal Dunia di Cartenz Pyramid Akibat Hypotermia

×

Dua Pendaki Meninggal Dunia di Cartenz Pyramid Akibat Hypotermia

Sebarkan artikel ini
Upaya evakuasi pendaki Cartenz Pyramid, Timika, Papua Tengah, Minggu (2/3/3035). (Sumber: Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika)

TIMIKA, TINTAHIJAU.com – Dua pendaki dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian ke Puncak Cartenz Pyramid, Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (2/3/2025). Berdasarkan keterangan tertulis dari Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, yang diterima pada Minggu (3/3/2025), kedua pendaki tersebut diduga mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) atau penyakit ketinggian akut.

Daftar Pendaki dan Guide Menurut informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, berikut daftar pendaki yang melakukan ekspedisi ke Puncak Cartenz Pyramid:

Pendaki:

  1. Fiersa Besari
  2. Indira Alaika
  3. Furki
  4. Elsa Laksono (meninggal dunia)
  5. Lilie Wijayanti Poegiono (meninggal dunia)
  6. Saroni
  7. Ludy Hadiyanto
  8. WNA Turki
  9. WNA Turki
  10. WNA Rusia

Guide:

  1. Nurhuda
  2. Alvin Perdana
  3. Arlen Kolinug
  4. Jeni Dainga
  5. Ruslan

Kronologi Kejadian Menurut laporan dari TribunJabar, perjalanan pendakian dimulai pada Rabu (26/2/2025), saat empat pendaki—Lilie, Elsa, Saroni, dan Ludy Hadiyanto—berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yellow Valley Cartenz Pyramid menggunakan helikopter. Rombongan berikutnya menyusul delapan belas menit kemudian.

Setibanya di base camp, seluruh tim melakukan aklimatisasi selama dua hari dengan latihan pendakian hingga Teras 1 pada Kamis (27/2/2025). Pendakian ke puncak dimulai pada Jumat (28/2/2025) pukul 04.00 WIT dengan total 20 orang, terdiri dari 5 guide, 7 pendaki WNI, 6 pendaki WNA, dan 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz.

Namun, cuaca ekstrem menyebabkan lima pendaki mengalami hipotermia pada Sabtu (1/3/2025) pukul 22.30 WIT. Indira Alaika, salah satu pendaki yang selamat, membagikan kejadian ini melalui Instagram Story-nya. Setelah mendapat laporan, tim penyelamat melakukan briefing dan berupaya memberikan bantuan.

Seorang guide bernama Nurhuda meminta bantuan kepada tim penyelamat. Upaya penyelamatan dilakukan oleh Yustinus Sondegau, seorang guide lokal, yang mencoba naik dengan membawa perlengkapan darurat, tetapi terhenti di Teras Besar akibat cuaca buruk. Dawa Gyalje Sherpa, guide asal Nepal, juga mencoba memberikan pertolongan tetapi hanya mampu mencapai Teras 2.

Guide lainnya, Poxy dan Damar, berhasil mencapai Teras 2 dan memberikan pertolongan pertama kepada korban. Namun, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, Nurhuda berusaha menyelamatkan Indira, Alvin, dan Saroni yang terjebak di Summit Ridge, tetapi akhirnya kembali ke base camp karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Proses Evakuasi Tim penyelamat kemudian bergerak dalam dua kelompok: tim pertama yang terdiri dari tiga guide menuju Summit Ridge untuk menyelamatkan Indira, Alvin, dan Saroni, sedangkan tim kedua yang terdiri dari dua orang menuju Teras 2 untuk mengevakuasi korban.

Tim pertama berhasil mencapai tiga pendaki yang selamat dan memberikan pertolongan pertama berupa pakaian hangat, makanan, isotonik, dan obat-obatan sebelum membawa mereka turun ke base camp Yellow Valley.

Pada Minggu (2/3/2025) pukul 06.45 WIT, helikopter diberangkatkan dari Timika untuk mengevakuasi korban. Pukul 07.05 WIT, helikopter tiba di Lembah Kuning dan berhasil mengevakuasi jenazah Elsa Laksono beserta tiga pendaki yang selamat. Helikopter kemudian mendarat di Bandara Mozes Kilangin Timika dan jenazah Elsa dibawa ke RSUD Timika.

Namun, evakuasi jenazah Lilie Wijayanti terpaksa dihentikan sementara pada pukul 15.00 WIT akibat cuaca buruk. Proses evakuasi akan dilanjutkan pada keesokan harinya.

Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai para pendaki di ketinggian ekstrem, serta pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum melakukan ekspedisi ke gunung-gunung tinggi seperti Cartenz Pyramid.