BEKASI, TINTAHIJAU.com – Bekasi – Banjir besar melanda Mal Mega Bekasi di Jl Ahmad Yani, Kelurahan Marga Jaya, Kota Bekasi pada Selasa (4/3). Peristiwa ini viral di media sosial setelah banyak kendaraan terendam air, serta pedagang mengalami kerugian besar akibat air yang masuk ke area mal. Kejadian ini diperparah dengan jebolnya tanggul yang menyebabkan air masuk dengan cepat ke dalam bangunan.
Kendaraan Terendam, Pemilik Rugi Puluhan Juta
Pantauan di lokasi menunjukkan banyak kendaraan yang terendam di area parkir mal. Sejumlah pemilik kendaraan hanya bisa pasrah melihat kondisi mobil mereka. Robin (39), salah satu korban, harus merelakan mobil Honda Mobilio RS miliknya seharga Rp 280 juta terendam banjir.
“Kalau perbaikan resmi minimal Rp 30 juta, kalau lebih berat bisa di atas itu. Kalau di bengkel biasa sekitar Rp 20 jutaan. Tapi, kalau sudah terendam seperti ini, pasti nggak nyaman lagi dipakai,” ujarnya, Rabu (5/3).
Korban lainnya, Evan (32), juga mengalami nasib serupa. Ia baru mengetahui mobilnya terendam sekitar pukul 12.00 WIB saat baru kembali dari Bandung. Diperkirakan, biaya perbaikan mobilnya bisa mencapai Rp 50 juta karena kemungkinan besar harus turun mesin.
“Kondisinya cukup parah, kaca mobil juga pecah. Saya tidak tahu bagian mana saja yang harus diganti, tapi estimasi biaya bisa sampai Rp 50 jutaan,” ungkap Evan.
Tanggul Jebol, Air Bah Menerjang Mal
Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Bogor, mengakibatkan debit air di Kali Bekasi meningkat hingga meluap. Namun, di Mal Mega Bekasi, jebolnya tanggul di bagian belakang mal memperparah kondisi.
Ela (23), seorang pedagang di lantai dasar, menceritakan detik-detik saat banjir mulai merendam kiosnya. Awalnya, air hanya setinggi beberapa sentimeter pada pukul 08.00 WIB, tetapi tiba-tiba tanggul jebol dan air langsung meluap.
“Air datang begitu cepat. Dalam hitungan menit, kios saya langsung terendam sampai 50 cm. Saya bahkan tidak sempat menyelamatkan barang-barang, kulkas saya hanyut terbawa air,” tutur Ela.
Para karyawan dan pengunjung mal pun panik, berusaha mencari tempat yang lebih tinggi. Petugas keamanan berupaya mengarahkan orang-orang untuk menyelamatkan diri secepat mungkin.
Pedagang Alami Kerugian Besar
Sejumlah pedagang di mal tersebut juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Teti, pemilik toko baju dan bordir, harus merelakan mesin bordirnya yang berbobot berat terendam air.
“Saya sudah pasrah, karena mesin bordir komputer ini beratnya berton-ton, mustahil untuk dipindahkan dalam waktu singkat,” ujarnya.
Sementara itu, Anizar (58), pemilik empat kios pakaian di lantai dasar, memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 400 juta akibat banjir ini. Ia hanya mampu menyelamatkan sekitar 50% dari stok barang dagangannya.
“Sebelumnya sudah ada peringatan soal tanggul yang bisa jebol. Dan benar saja, sekitar pukul 09.00 WIB air langsung naik dengan cepat,” kata Anizar.
Ia menambahkan, meski sudah 14 tahun berdagang di Mal Mega Bekasi, baru kali ini ia merasakan kepanikan luar biasa akibat banjir yang datang dengan cepat.
“Suara airnya besar, seperti air bah. Begitu tanggul jebol, air langsung naik sampai setinggi dada. Saya buru-buru keluar karena takut nyawa terancam,” pungkasnya.
Hingga Kamis (5/3/2025), air masih menggenangi beberapa bagian mal dan proses evakuasi serta penanganan dampak banjir terus dilakukan. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem drainase dan infrastruktur tanggul yang lebih kuat untuk mencegah bencana serupa di masa depan.