SUBANG, TINTAHIJAU.com – Belakangan ini, larangan mengonsumsi obat dengan bantuan pisang ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak orang memilih pisang sebagai alternatif agar obat lebih mudah tertelan dibandingkan hanya dengan air putih. Namun, para ahli memperingatkan bahwa cara ini bisa menimbulkan efek negatif akibat interaksi antara obat dan kandungan dalam pisang.
Risiko Interaksi Obat dengan Pisang
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, menegaskan bahwa pisang mengandung kalium tinggi serta beberapa enzim yang dapat memengaruhi cara tubuh menyerap atau memetabolisme obat tertentu.
Sebagai contoh, mengonsumsi obat antihipertensi bersamaan dengan pisang dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia). Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan irama jantung dan kelemahan otot.
“Pisang mengandung kalium tinggi dan beberapa enzim yang dapat memengaruhi cara tubuh menyerap atau memetabolisme obat tertentu. Jadi, ketika obat antihipertensi misalnya, dikonsumsi bersamaan dengan pisang, ini bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperkalemia,” jelas Prof. Zullies.
Beberapa jenis obat yang rentan berinteraksi dengan pisang antara lain:
- Captopril
- Enalapril
- Lisinopril
- Spironolakton
- Losartan
- Valsartan
Alternatif Aman Mengonsumsi Obat
Prof. Zullies menyarankan agar obat dikonsumsi dengan air putih sebagai cara paling aman untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Namun, bagi mereka yang kesulitan menelan obat, roti tawar bisa menjadi alternatif yang lebih netral dibandingkan pisang.
“Roti tawar lebih netral,” ujarnya.
Bagaimana dengan Kopi dan Susu?
Larangan mengonsumsi obat dengan pisang tidak berlaku untuk semua jenis obat. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mencampurkan obat dengan makanan atau minuman tertentu, seperti kopi atau susu.
“Tidak bisa digeneralisir karena tergantung jenis obatnya. Ada obat-obat yang justru disarankan digunakan bersama makanan,” tutup Prof. Zullies.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat dan selalu mengikuti anjuran medis agar terhindar dari efek samping yang berbahaya.
