SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Pada bulan Ramadhan atau Ramadan, setiap fase memiliki keutamaan tersendiri. Setelah melewati 10 hari pertama yang penuh dengan rahmat, umat muslim memasuki 10 hari kedua yang dikenal sebagai fase magfirah atau pengampunan.
Pada periode ini, Allah Swt membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah dan taubat. Oleh karena itu, inilah saat yang tepat untuk meningkatkan istigfar, memperbanyak doa, serta memohon ampunan agar terhindar dari dosa-dosa yang telah lalu.
Lantas, apa saja keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan dan bagaimana cara meraihnya? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkapnya!.
Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
- Pahala yang berlipat ganda
Keutamaan pertama dari sepuluh hari kedua puasa Ramadhan adalah memperoleh pahala yang berlimpah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat (183), Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).
Ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah kewajiban bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan. Selain itu, menurut hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, setiap amal kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda hingga 700 kali lipat.
- Menunjukkan istikamah dalam beribadah
Pada awal bulan Ramadhan, kita biasanya merasa penuh semangat dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, memasuki sepuluh hari kedua Ramadhan, kita mungkin mulai merasa lelah dan kurang bersemangat.
Tanpa disadari, intensitas ibadah pun menurun, seperti salat tarawih yang mulai berkurang karena kesibukan atau acara buka bersama, serta frekuensi membaca Al-Qur’an yang juga berkurang.
Keutamaan istikamah dalam beribadah di bulan Ramadhan sangat besar. Ketika kita tetap konsisten dalam menjalankan ibadah sunah meskipun tengah sibuk, kita menunjukkan upaya untuk meraih berkah dan pahala dari Allah Swt yang Maha Agung.
- Mencari malam lailatulqadar
Salah satu keutamaan besar dari sepuluh hari kedua Ramadhan adalah pencarian malam lailatulqadar. Lailatulqadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Qadr ayat (3), Allah berfirman:
خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Malam itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS Al-Qadr: 3).
Meskipun tanggal pasti malam tersebut tidak diketahui, banyak ulama yang berpendapat bahwa lailatulqadar jatuh pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, termasuk dalam sepuluh hari kedua.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir, dengan salat malam (tahajud), berdoa, dan membaca Al-Qur’an.
- Memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah
Sepuluh hari kedua Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk lebih introspeksi diri, memperbaiki kekurangan, serta mendekatkan diri kepada Allah. Selain menjalankan puasa dan kewajiban lainnya, umat Islam diajak untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas ibadah dan amal baik.
Ini adalah kesempatan untuk meraih kebahagiaan sejati dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, mengurangi dosa, dan memperbanyak ketaatan.
- Meningkatkan kualitas puasa
Puasa di bulan Ramadhan tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga harus disertai dengan menjaga lisan, pikiran, dan perbuatan.
Pada sepuluh hari kedua Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan kualitas puasanya dengan memperbaiki niat dan tujuan puasa itu sendiri, yaitu untuk mendapatkan rida dan pengampunan dari Allah.
Sepuluh hari kedua bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Pada periode ini, sangat bernilai bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memperbaiki diri. Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah sangat terbuka lebar pada waktu ini.





